KOMPAS.com - Apakah Anda pernah merasa mual setelah makan? Mual setelah makan tentu saja sangat mengganggu.
Biasanya, sensasi tidak menyenangkan tersebut muncul setelah 30 hingga 60 menit usai makan. Hal itu bisa berlangsung selama satu hingga tiga jam.
Mual setelah makan juga bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan di tubuh kita.
Baca juga: 6 Efek Buruk Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Dihindari
Ada beberapa hal yang bisa memicu mual setelah makan. Berikut hal tersebut:
Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga dapat menyebabkan mual.
Akan tetapi, jika Anda memiliki riwayat diabetes yang panjang, meskipun terkontrol dengan baik, Anda juga dapat mengembangkan apa yang disebut gastroparesis terkait diabetes.
Kondisi ini membuat perut Anda tidak beroperasi dan bergerak sebagaimana mestinya.
Pada akhirnya, pencernaan makanan menjadi sangat lambat. Hal inilah yang bisa memicu mual.
Empedu yang dibuat oleh hati Anda disimpan di kantung empedu Anda. Kantung empedu juga bertugas melepaskan empedu itu untuk memecah makanan berlemak.
Ketika Anda memiliki penyakit kantung empedu, proses penting ini dapat terganggu dan menyebabkan mual.
Jika Anda memiliki penyakit kandung empedu, Anda mungkin mengalami mual 15 sampai 20 menit setelah makan.
Hal ini juga sering disertai gejala lain, seperti sakit perut, diare, perubahan warna tinja, dan terkadang penurunan berat badan tanpa sebab.
Kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari terbentuknya batu empedu, penggunaan alkohol, gangguan autoimun, dan sejenisnya.
Pankreas bekerja menciptakan enzim untuk memecah makanan setiap kali Anda makan.
Ketika pankreas mengalami peradangan atau rusak, fungsi tersebut menjadi terganggu.
Gangguan pankreas dapat menyebabkan sakit perut, mual, diare, dan penurunan berat badan tanpa sebab.
Baca juga: Molluscum Contagiosum
Beberapa obat seperti obat saraf, obat antikejang, obat diabetes, dan obat pengubah suasana hati dapat memengaruhi nafsu makan, yang pada akhirnya menyebabkan mual.
Obat umum lain yang menyebabkan mual adalah narkotika berbasis opioid dan obat nyeri lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.