KOMPAS.com - Setiap ibu hamil dan pasangannya perlu mewaspadai gejala preeklamsia.
Masalah kehamilan ini bisa memicu komplikasi dan berdampak fatal bagi ibu dan janin di dalam kandungan.
Perlu diketahui, preeklamsia adalah kondisi ketika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi, terdapat protein dalam urine, kaki dan tangan bengkak.
Baca juga: Perbedaan Preeklamsia Ringan dan Preeklamsia Berat
Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab preeklamsia bisa berasal dari gangguan pembuluh darah yang bertugas memasok oksigen dan nutrisi ke plasenta.
Selain itu, gangguan tekanan darah juga dapat menyebabkan gangguan kehamilan ini.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada kondisi yang bisa berdampak fatal ini, kenali gejala preeklamsia sampai komplikasinya.
Dilansir dari WebMD, terdapat beberapa gejala preeklamsia yang kerap dirasakan ibu hamil di antaranya:
Tanda preeklamsia yang dirasakan ibu hamil bisa ringan, parah, atau sangat ringan sampai tidak bergejala.
Untuk itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah sampai tes protein urine secara berkala sepanjang kehamilan.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Preeklamsia pada Ibu Hamil
Gejala preeklamsia bisa dirasakan ibu hamil sejak usia kandungan memasuki 20 minggu.
Namun, kebanyakan ibu hamil baru merasakan tanda-tanda preeklamsia ketika usia kandungan sudah memasuki 34 minggu.
Di beberapa kasus yang jarang terjadi, gejala preeklamsia muncul dua hari setelah ibu hamil melahirkan.
Baca juga: Siapa Saja Ibu Hamil yang Berisiko Tinggi Terkena Preeklamsia?
Ibu hamil yang merasakan gejala preeklamsia sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, gangguan kehamilan ini bisa menyebabkan komplikasi pada bayi dan ibu hamil, seperti:
Di beberapa kasus yang parah, gejala preeklamsia yang tidak tertangani bisa merusak hati dan sel darah. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis darurat.
Satu-satunya cara mengatasi preeklamsia pada ibu hamil yakni dengan melahirkan.
Dokter dapat merekomendasikan kapan waktu yang tepat untuk melahirkan dan meminimalkan risiko komplikasi kehamilan ini.
Pertimbangannya dengan melihat kondisi ibu hamil dan janin di dalam kandungan dan tingkat keparahan preeklamsia.
Baca juga: 3 Penyebab Protein Urine pada Ibu Hamil Tinggi dan Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.