Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Preeklamsia, Ibu Hamil Perlu Waspada

Kompas.com - 21/04/2022, 14:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Setiap ibu hamil dan pasangannya perlu mewaspadai gejala preeklamsia.

Masalah kehamilan ini bisa memicu komplikasi dan berdampak fatal bagi ibu dan janin di dalam kandungan.

Perlu diketahui, preeklamsia adalah kondisi ketika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi, terdapat protein dalam urine, kaki dan tangan bengkak.

Baca juga: Perbedaan Preeklamsia Ringan dan Preeklamsia Berat

Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab preeklamsia bisa berasal dari gangguan pembuluh darah yang bertugas memasok oksigen dan nutrisi ke plasenta.

Selain itu, gangguan tekanan darah juga dapat menyebabkan gangguan kehamilan ini.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada kondisi yang bisa berdampak fatal ini, kenali gejala preeklamsia sampai komplikasinya.

Gejala preeklamsia

Dilansir dari WebMD, terdapat beberapa gejala preeklamsia yang kerap dirasakan ibu hamil di antaranya:

  • Kaki, tangan, atau wajah tiba-tiba bengkak
  • Berat badan naik dengan cepat dalam waktu singkat karena beberapa bagian tubuh membengkak
  • Bahu terasa sakit
  • Sakit perut, terutama sisi sebelah kanan atas
  • Sakit kepala parah
  • Urine yang keluar saat kencing jadi sedikit atau susah kencing
  • Pusing atau kepala berputar-putar
  • Sesak napas atau napas pendek-pendek
  • Mual dan muntah parah
  • Pandangan kabur, berbayang, atau tidak tahan dengan silau cahaya

Tanda preeklamsia yang dirasakan ibu hamil bisa ringan, parah, atau sangat ringan sampai tidak bergejala.

Untuk itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah sampai tes protein urine secara berkala sepanjang kehamilan.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Preeklamsia pada Ibu Hamil

Kapan gejala preeklamsia muncul?

Gejala preeklamsia bisa dirasakan ibu hamil sejak usia kandungan memasuki 20 minggu.

Namun, kebanyakan ibu hamil baru merasakan tanda-tanda preeklamsia ketika usia kandungan sudah memasuki 34 minggu.

Di beberapa kasus yang jarang terjadi, gejala preeklamsia muncul dua hari setelah ibu hamil melahirkan.

Baca juga: Siapa Saja Ibu Hamil yang Berisiko Tinggi Terkena Preeklamsia?

Komplikasi gejala preeklamsia

Ibu hamil yang merasakan gejala preeklamsia sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, gangguan kehamilan ini bisa menyebabkan komplikasi pada bayi dan ibu hamil, seperti:

  • Bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Bayi lahir prematur
  • Bayi lahir dengan epilepsi, celebral palsy, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atau gangguan belajar
  • Stroke pada ibu hamil
  • Kejang pada ibu hamil
  • Penumpukan cairan di dada ibu hamil
  • Gagal jantung
  • Gangguan penglihatan
  • Pendarahan setelah melahirkan

Di beberapa kasus yang parah, gejala preeklamsia yang tidak tertangani bisa merusak hati dan sel darah. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis darurat.

Satu-satunya cara mengatasi preeklamsia pada ibu hamil yakni dengan melahirkan.

Dokter dapat merekomendasikan kapan waktu yang tepat untuk melahirkan dan meminimalkan risiko komplikasi kehamilan ini.

Pertimbangannya dengan melihat kondisi ibu hamil dan janin di dalam kandungan dan tingkat keparahan preeklamsia.

Baca juga: 3 Penyebab Protein Urine pada Ibu Hamil Tinggi dan Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau