Perokok aktif maupun pasif yang hanya menghirup asap rokok dari orang sekitarnya juga lebih rentan terkena penyakit ini.
Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol bisa menyebabkan pembuluh darah arteri jantung mengeras dan menebal. Kondisi ini membuat saluran tersebut menyempit dan lebih mudah tersumbat.
Meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah bisa meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah jantung.
Baca juga: 9 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Pantang Diabaikan
Penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit penyumbatan pembuluh darah jantung memiliki faktor risiko yang sama, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
Kegemukan atau obesitas bisa memperburuk faktor risiko penyebab penyumbatan pembuluh darah jantung lainnya. Badan tidak kegemukan tapi perut buncit juga bisa memicu masalah kesehatan ini.
Kurang gerak dan jarang olahraga juga memiliki kaitan erat dengan penyumbatan pembuluh darah jantung dan beberapa faktor risiko lainnya.
Hidup dengan tingkat stres berlebihan yang tidak dikelola dengan baik bisa merusak pembuluh darah jantung. Kondisi ini juga bisa memperburuk faktor risiko lain terkait penyakit jantung.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, gorengan, makanan berpengawet, makanan cepat saji, dan asupan manis juga bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah jantung.
Baca juga: 15 Penyebab Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai
Gangguan tidur apnea yang membuat napas berhenti tiba-tiba saat tidur secara tidak langsung bisa jadi penyebab penyumbatan pembuluh darah jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah naik dan membuat kerja jantung semakin berat.
Penderita penyumbatan pembuluh darah jantung cenderung sering mengalami peradangan. Ketika terjadi peradangan, tubuh secara alami mengeluarkan protein C-reaktif sensitivitas tinggi (hs-CRP) dalam jumlah besar. Kondisi ini biasanya dialami penderita penyakit autoimun.
Homosistein adalah asam amino yang bertugas memproduksi protein untuk membangun dan merawat jaringan tubuh. Namun, kadar homosistein tinggi bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah jantung.
Komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein urine tinggi ini bisa menyebabkan risiko penyumbatan pembuluh darah jantung meningkat di kemudian hari.
Kebiasaan minum minuman beralkohol terutama yang berlebihan dapat merusak otot jantung. Kondisi ini juga bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung dan penyakit jantung lainnya.
Jika Anda merasa memiliki faktor risiko penyebab penyumbatan pembuluh darah di atas, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter. Dengan begitu, penyakit ini bisa dicegah agar tidak sampai berdampak fatal.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.