Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2022, 19:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit menular yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas.

Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit ini disebabkan virus rabies yang ditularkan lewat air liur hewan yang terinfeksi rabies.

Virus rabies bisa masuk ke tubuh manusia lewat selaput lendir dan luka terbuka seperti goresan, atau lewat gigitan dan cakaran hewan yang terinfeksi rabies.

Baca juga: Rabies: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, penyakit ini paling sering ditularkan anjing domestik.

Selain itu, kucing, kera, serigala, kelelawar, skunk, dan rakun juga dapat menularkan rabies.

Gejala rabies pada manusia

Dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, ada beberapa gejala rabies pada manusia yang perlu diwaspadai, yakni:

  • Demam
  • Mual
  • Sakit tenggorokan
  • Resah atau cemas tanpa sebab jelas
  • Mendadak takut air
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Produksi air liur meningkat sampai berlebihan

Ciri-ciri rabies pada manusia di atas bisa muncul selang dua sampai depalan minggu setelah penderita terpapar virus rabies.

Di beberapa kasus yang jarang terjadi, gejala rabies pada manusia juga bisa muncul selang 10 hari sampai dua tahun sejak penderita terpapar virus rabies.

Kebanyakan penyakit rabies berdampak fatal atau menimbulkan kematian. Untuk itu, setiap orang perlu mewaspadai gejalanya serta mengenali ciri-ciri binatang yang terkena penyakit ini.

Baca juga: Infeksi Toksoplasma: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah

Ciri ciri anjing atau hewan rabies

Terdapat beberapa gejala rabies pada anjing atau hewan yang terinfeksi rabies muncul dalam tiga tahapan atau stadium

Di antaranya stadium prodromal, eksitasi, dan paralisis. Setiap tahap penyakit ini memiliki tanda yang khas.

Ciri-ciri anjing atau hewan rabies di tahap awal penyakit, yakni:

  • Lesu atau lemas
  • Tidak mau makan
  • Terlihat jinak tapi ganas jika didekati
  • Suhu tubuh meningkat
  • Lebih jarang berkedip

Setelah tiga hari, anjing atau hewan yang terinfeksi rabies akan memasuki stadium eksistasi dengan gejala:

  • Sangat reaktif dengan menyerang
  • Menggigit setiap benda yang bergerak
  • Makan berbagai benda, termasuk tinjanya sendiri
  • Lupa pulang
  • Mata juling
  • Ejakulasi sendiri atau spontan

Selang tujuh hari, anjing atau hewan yang terinfeksi rabies bakal memasuki stadium akhir atau paralisis dengan gejala:

  • Ekor terlihat jatuh
  • Rahang terlihat jatuh
  • Lidah terjulur ke luar
  • Air liur bercucuran
  • Kaki belakang terseret

Ciri-ciri anjing atau hewan rabies pada stadium akhir biasanya berlangsung singkat. Setelah itu, hewan bakal mati.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Toksoplasma pada Ibu Hamil

Apa yang harus dilakukan jika digigit anjing atau hewan rabies?

Mengingat penyakit ini cukup berbahaya dan bisa berdampak fatal, sebelum mendapati gejala rabies pada manusia muncul dan Anda merasa digigit anjing atau hewan rabies, segera lakukan langkah-langkah berikut:

  • Cucilah bagian tubuh yang digigit anjing atau hewan penyebab rabies dengan sabun atau detergen di bawah air mengalir selama 10–15 menit
  • Berikan obat antiseptik pada luka bekas gigitan tersebut. Anda bisa menggunakan obat merah, alkohol 70 persen, dll.
  • Segera bawa penderita ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat agar segera diberikan vaksinasi pasca-gigitan hewan rabies dan pertolongan medis darurat

Penyakit rabies pada manusia sebenarnya dapat dicegah. Caranya, dengan memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan berdarah panas seperti anjing, kucing, dll setahun sekali; serta vaksin anti-rabies pada orang yang berisiko tertular penyakit ini.

Baca juga: Bagaimana Infeksi Toksoplasma Bisa Sebabkan Radang Otak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Health
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Health
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Health
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Health
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Health
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Health
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Health
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Health
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Health
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Health
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Health
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Health
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau