KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasakan perasaan sedih yang berlarut-larut? Bisakah kesedihan berubah menjadi depresi?
Tidak jarang kedua hal ini tertukar antara satu sama lain karena gejalanya yang disangka mirip.
Saat sedang merasa murung atau sudah lama merasa sedih, Anda mungkin bertanya-tanya kondisi apa yang sedang dialami.
Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Suasana Hati Agar Terhindari Dari Depresi
Meski banyak orang yang merasakan depresi merasakan kesedihan, Medical News Today mengatakan bahwa depresi jauh lebih parah daripada emosi yang sifatnya sementara.
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Gejala depresi dapat berlangsung selama bulanan hingga tahunan dan menyebabkan kesulitan atau ketidakmampuan untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa perbedaan antara kesedihan biasa dan depresi klinis. Berikut ini adalah 7 perbedaannya berdasarkan Psych2go:
Apakah Anda masih bisa tertawa saat menonton acara favorit Anda?
Jika masih memiliki energi untuk menikmati hobi dan ketertarikan Anda kemungkinan besar yang dialami adalah kesedihan normal dan bukanlah depresi klinis.
Orang yang didiagnosis dengan depresi sering menemukan diri mereka sendiri dengan kelelahan yang luar biasa dan mungkin tidak tertarik dalam melakukan hal-hal yang pernah membuat mereka bahagia.
Perasaan mati rasa ini bisa berlangsung lama, yang berbeda dari kesedihan biasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.