Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2022, 13:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Orang dengan gangguan pendarahan atau yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah juga harus berhati-hati saat mengkonsumsi produk cengkih, karena cengkih dan minyak cengkih dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Untuk itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan suplemen herbal yang mengandung cengkih.

Baca juga: 7 Minuman Herbal Obat Sakit Tenggorokan Alami

3. Boswellia

Mengutip Healthline, boswellia atau dikenal sebagai pohon kemenyan sering digunakan sebagai obat pil atau salep (topikal) untuk mengobati:

  • Gejala asma
  • Radang sendi
  • Kolitis (usus besar yang meradang)
  • Peradangan umum
  • Pengurangan cairan edema serebral (pembengkakan otak)
  • Pengurangan kerusakan kulit akibat radioterapi.

Studi 2020 melibatkan 545 orang menemukan bahwa Boswellia adalah pengobatan yang efektif dan aman untuk peradangan sendi (osteoarthritis), yang mana bisa mengurangi rasa sakit dan kekakuan.

Meskipun Boswellia umumnya aman, aplikasi topikal dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Ini juga dapat berinteraksi secara negatif dengan obat-obatan tertentu, termasuk obat antikoagulan dan antiplatele.

Baca juga: 11 Tanaman Herbal untuk Menurunkan Darah Tinggi

4. Jahe

Mengutip Medical News Today, jahe atau Zingiber officinale adalah akar yang menjanjikan sebagai pereda rasa sakit alami.

Tinjauan sistematis 2015 menemukan bahwa menelan 2 gram jahe per hari secara sederhana mengurangi nyeri oto akibat latihan ketahanan dan berlari, ketika orang meminumnya setidaknya selama 5 hari.

Para peneliti juga merkomendasikan jahe untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi peradangan yang berhubungan dengan olahraga.

5. Minyak lavender

Mengutip Medical News Today, lavender dapat membantu menjadi obat alami penghilang rasa sakit, yang umumnya digunakan dalam bentuk minyak esensial.

Orang menggunakan minyak lavender untuk menghilangkan rasa sakit, membantu tidur, dan meredakan kecemasan.

Sebuah studi skala kecil pada 2012 menemukan bahwa menghirup minyak lavender dapat mengurangi rasa sakit terkait dengan sakit kepala migrain dibandingkan dengan plasebo.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa minyak lavender juga memiliki efek penghilang rasa sakit, anti-inflamasi, dan antioksidan.

Peringatan bahwa minyak levender tidak untuk ditelan karena dapat menjadi racun.

Selain itu, minyak lavender perlu diencerkan dalam minyak pembawa, sepert minyak zaitun, sebelum digunakan.

Baca juga: Bawang Putih, Herbal Super untuk Menguatkan Imun Tubuh

6. Minyak rosemary

Mengutip Medical News Today, minyak rosemary adalah minyak esensial lain yang dapat digunakan sebagai penghilang rasa sakit.

Beberapa peneliti menyatakan bahwa tanaman rosemary (Rosmarinus officinalis L), dapat membantu mengobati sakit kepala, nyeri otot dan tulang, serta kejang.

Minyak rosemary juga dapat berfungsi untuk:

  • Mengurangi peradangan
  • Mengendurkan otot polos
  • Meningkatkan daya ingat.

Dalam penggunaannya disarankan untuk mengencerkan dahulu minyak esensial rosemary dengan minyak pembawa, seperti minyak zaitun.

Gunakan 3-5 tetes minyak esensial rosemary untuk setiap ons minyak pembawa.

Para peneliti mengatakan bahwa ramuan itu bekerja pada reseptor di otak yang disebut reseptor opioid, yang terlibat dengan sensasi rasa sakit.

Uji klinis pada 2013 menemukan bahwa minyak rosemary mengurangi rasa sakit pada orang yang mengalami penarikan opium.

Baca juga: 10 Bahan Herbal yang Ampuh Mengobati Sakit Tenggorokan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau