Para dokter berpendapat bahwa kemungkinan besar penyebabnya adalah virus, tetapi tidak satu pun dari anak-anak tersebut yang diketahui memiliki virus yang menyebabkan hepatitis.
Hampir setengah dari anak-anak telah di tes positif adenovirus, virus masa kanak-kanak yang umum, termasuk beberapa dengan jenis yang disebut adenovirus-41F.
Adenovirus-41 diketahui menyebabkan gejala gastrointestinal, seperti diare, muntah, dan demam.
“Hal ini belum pernah dikaitkan dengan jenis kerusakan pada hati yang parah pada anak-anak yang sehat,” ujar Dr. Rima Fawaz, spesialis penyakit hati pediatrik dari Yale School of Medicine, pada artikel Reuters.
Para ahli penyakit telah mengesampingkan hubungan antara kasus hepatitis dan vaksin Covid-19 karena sebagian besar anak-anak yang terkena terlalu muda untuk menerima vaksin.
“Sebagian besar anak-anak yang terinfeksi hepatitis tidak memiliki Covid-19, dan infeksi sebelumnya dengan SARS-CoV-2 belum ditentukan untuk banyak kasus,” tegas Dr. Jason Kindrachuk, peneliti penyakit menular di Universitas Manitoba, Kanada.
Baca juga: Gejala Hepatitis Akut Akibat Adenovirus
Namun, beberapa mungkin memiliki infeksi Covid-19 ringan atau tanpa gejala yang tidak diketahui.
Partikel virus corona yang tertinggal di saluran pencernaan dapat memicu sistem kekebalan untuk bereaksi berlebihan terhadap adenovirus yang biasanya lebih ringan dengan protein inflamasi dalam jumlah tinggi yang pada akhirnya merusak hati.
Teori dari pakar lain mengatakan bahwa karena social distancing dan langkah-langkah lain yang digunakan untuk mengurangi pandemi, anak-anak yang lebih kecil memiliki lebih sedikit paparan adenovirus yang akan membantu membangun kekebalan.
Akibatnya, sistem kekebalan mereka mungkin bereaksi berlebihan terhadap infeksi yang sekarang.
Ada juga kemungkinan bahwa tingkat hepatitis akut pada anak kecil mungkin tidak setinggi yang terlihat.
Dokter anak mungkin lebih sering menguji kondisi ini pada anak-anak dengan gejala gastrointestinal, yang mungkin mengarah pada diagnosis yang sering terjadi pada kasus yang mungkin tidak terdeteksi di masa lalu.
Meski begitu, orangtua tetap diimbau untuk menjaga kesehatan anak-anaknya.
Baca juga: Faktor Risiko Hepatitis Akut yang Menjadi KLB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.