Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Marah Bisa Meningkatkan Tekanan Darah?

Kompas.com - 02/06/2022, 15:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar, dampak marah secara biologis bisa meningkatkan tekanan darah?

Ketika sedang emosi, rasa-rasanya perasaan negatif jadi meluap-luap, suhu tubuh meningkat, keringat bercucuran, dan jantung berdebar kencang.

Untuk mengenali alasan di balik kondisi ini, dampak marah, sampai cara mengendalikannya, simak penjelasan berikut.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Marah Bikin Darah Tinggi?

Kenapa marah bisa meningkatkan tekanan darah?

Marah bisa meningkatkan tekanan darah karena kondisi ini memicu respons stres “fight or flight” (melawan atau lari).

Dilansir dari Mayo Clinic, dalam kondisi marah, kelenjar adrenal bakal mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol ke seluruh tubuh.

Dampaknya, pembuluh darah bakal menyempit, jantung bekerja lebih cepat, dan tekanan darah meningkat.

Marah biasanya meningkatkan tekanan darah untuk sementara. Jika rasa marah tidak dikelola dengan baik dan menjadi kebiasaan, kondisi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.

Baca juga: Hati-hati Orangtua, Marah pada Anak Sebabkan 11 Dampak Fatal

Dampak buruk marah pada kesehatan jangka panjang

Pelepasan hormon stres ketika marah secara terus-terusan bisa mengganggu metabolisme dan lama-kelamaan dapat merusak kesehatan.

Dilansir dari Better Health, beberapa masalah kesehatan potensial akibat kebiasaan marah, di antaranya:

  • Sakit kepala berkepanjangan
  • Gangguan pencernaan kronis
  • Insomsia atau susah tidur
  • Meningkatkan risiko depresi dan gangguan kecemasan
  • Memicu masalah kulit kronis seperti eksim
  • Meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke

Mengingat dampak marah tak hanya meningkatkan tekanan darah tapi juga bisa merusak kesehatan, ada baiknya Anda mengelola kondisi ini agar tidak jadi bumerang untuk tubuh.

Baca juga: 10 Penyebab Mudah Marah, Faktor Fisik sampai Masalah Kesehatan Mental

Cara mengelola marah secara sehat

Ada beberapa langkah-langkah mengelola marah dengan lebih sehat yang bisa dilakukan, seperti:

  • Jika Anda merasa susah mengendalikan rasa marah, sementara cobalah untuk menjauh atau tarik diri dari situasi yang bikin emosi ini sampai Anda tenang
  • Jika Anda sudah selangkah lebih maju untuk menguasai diri saat marah, coba kenali dan terima emosi marah sebagai bagian dari kehidupan
  • Saat tidak ada pemicu rasa marah atau sedang dalam kondisi pikiran rileks, coba gali lagi alasan kenapa Anda merasa marah dan susah mengendalikan emosi
  • Jika Anda sudah berhasil mengidentifikasi akar penyebab marah, cobalah merancang respons berbeda ketika menghadapi situasi pemicu marah
  • Coba sesekali di saat senggang, bicarakan rasa marah yang sering muncul dengan orang terdekat atau terpercaya
  • Apabila masih sering merasa susah mengendalikan emosi, coba saluran energi marah dengan olahraga seperti jalan kaki, bersepeda, lari, atau aktivitas fisik lainnya
  • Jika beragam cara mengelola marah secara sehat di atas sudah dicoba tapi belum berhasil, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke ahli kesehatan mental.

Ingat, rasa marah perlu dikelola dengan baik. Meskipun bisa meningkatkan tekanan darah sementara, tapi dampaknya tidak sampai merembet ke masalah kesehatan lain. Hindari lari atau menghindari rasa marah, atau melampiaskan emosi ke orang terdekat.

Baca juga: 5 Efek Buruk Marah bagi Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau