Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Risiko Kurang Tidur yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 11/06/2022, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Saat seseorang tidur, tubuh melepaskan hormon yang membantu mengatur metabolisme, memproses gluten, dan menekan nafsu makan.

Sehingga, orang yang kurang tidur dapat mengalami peningkatan nafsu makan dan menyebabkan konsumsi kalori berlebih pada hari berikutnya.

Mengutip Everyday Health, studi observasional yang mengamati durasi tidur dan tingkat obesitas telah menemukan hubungan antara gangguan metabolisme kronis dan kurang istirahat teratur.

Dalam Nurses Health Study yang mengikuti 68.183 wanita di atas 16 tahun menemukan hubungan obesitas dengan waktu tidur.

Mereka yang tidur rata-rata 5 jam atau kurang setiap malam, memiliki risiko 15 persen lebih tinggi terkena obesitas dibandingkan dengan wanita yang tidur 5 jam per malam.

Baca juga: 8 Efek Buruk Kurang Tidur

4. Hipertensi, penyakit jantung, dan stroke

Risiko kurang tidur yang harus paling diwaspadai adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, dan stroke.  

Mengutip Medical News Today, tekanan darah secara alami menurun saat tidur.

Menurut CDC, orang dewasa yang secara konsisten tidur kurang dari 7 jam setiap malam dapat menyebabkan tekanan darah tetap tinggi lebih lama.

Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Mengutip Everyday Health, studi pada kelompok besar orang membandingkan kualitas tidur yang buruk dan masalah tidur dengan serangan jantung dan stroke.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Juni 2020 di PLoS Biology mengidentifikasi hubungan masalah tidur dan penyakit jantung.

Orang yang kurang tidur, misalnya karena terbangun berulang kali sepanjang malam, dikaitkan dengan penumpukan peradangan di arteri, yang dapat mengakibatkan aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah penumpukan plak di dalam pembuluh darah arteri, yang dapat mengganggu aliran darah ke jantung.

Sementara, Dr. Khan mengatakan bahwa orang dengan apnea tidur obstruktif (OSA) memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi, serangan jantung, dan stroke.

Baca juga: Mengenal Bahaya Kurang Tidur yang Tak Bisa Disepelekan

5. Masalah kognitif

Mengutip Medical News Today, studi 2014 menemukan hubungan antara durasi tidur dengan penurunan kognitif pada wanita.

Ditemukan bahwa wanita yang tidur kurang dari 5 jam atau lebih dari 9 jam setiap malam, di kemudian hari lebih berisiko mengalami penurunan kognitif.

Kondisi itu dibandingkan dengan wanita yang tidur selama 7 jam setiap malam.

Mengutip Everyday Health, kurang tidur juga dapat mengakibatkan risiko kesehatan jangka panjang pada kemampuan kognitif, seperti penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer adalah kondisi otak progresif yang secara bertahap merusak pemikiran dan memori.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2019 dalam jurnal Translational Medicine menemukan bahwa orang tua yang memiliki kualitas tidur yang baik relatif lebih sedikit memiliki protein tau.

Protein tau dikaitkan dengan pengembangan risiko penyakit Alzheimer.

Efek yang sama juga ditemukan pada individu yang lebih muda dalam penelitian berikutnya yang diterbitkan pada Maret 2020 di Neurology.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau