Ada bukti juga yang menghubungkan kurang tidur dengan peningkatan produksi beta-amiloid (protein yang terkait dengan penyakit Alzheimer).
Penelitian yang diterbitkan April 2018 di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan efek itu dapat dimulai setelah hanya satu malam kurang tidur.
Penelitian dari tim Veasey terhadap hewan, yang diterbitkan pada November 2018 di Journal of Neuroscience, menunjukkan kerusakan yang terakumulasi dari kurang tidur bertahan lama.
Selain itu, kemungkinan tidak dapat diperbaiki dari tidur “ekstra” atau cukup bahkan untuk jangka waktu yang lama.
Baca juga: 6 Efek Kurang Tidur pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Everyday Health, Dr Khan mengatakan bahwa tidak mendapatkan cukup tidur atau kualitasnya buruk dapat memperpendek sistem kekebalan tubuh Anda.
“Ada bukti bahwa banyak tidur dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan Anda dan bahwa gangguan tidur terkait dengan menjadi lebih rentan terhadap infeksi,” ujarnya.
Satu studi yang diterbitkan pada Januari 2017 di Sleep, misalnya, memeriksa sampel darah dari 11 pasang kembar.
Dari sana ditemukan bahwa orang yang kurang tidur memiliki sistem kekebalan yang tertekan dibandingkan dengan saudara kandung kembarnya yang cukup tidur.
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa fungsi penting sistem kekebalan (pertumbuhan dan produksi berbagai sel kekebalan) hanya terjadi saat tidur.
Baca juga: Kurang Tidur Tingkatkan Peluang Obesitas, Kok Bisa?
Mengutip Everyday Health, beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko kurang tidur yang secara teratur dapat mempengaruhi kesehatan usus.
Penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2019 di PLoS One yang mengamati mikrobioma dari 26 pria.
Hasilnya, ditemukan bahwa keragaman mikrobioma total di usus berkorelasi positif dengan peningkatan efisiensi tidur.
Mikrobioma usus adalah semua mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang ditemukan di saluran pencernaan.
Semakin beragam mikrobioma di usus, semakin baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Bakteri yang lebih rendah telah diamati dalam kondisi, seperti:
Baca juga: Riset Buktikan Kurang Tidur Bikin Kita Sulit Bahagia
Gangguan seksual juga dapat menjadi risiko kurang tidur.
Mengutip Medical News Today, ulasan 2019 menemukan bahwa kurang tidur atau masalah tidur dapat mempengaruhi fungsi seksual pada pria.
Sehingga, kurang tidur menjadi faktor penilaian saat dokter mengobati disfungsi ereksi dan masalah fungsi seksual lainnya.
Mengutip Healthline, orang yang kurang tidur sering kali memiliki libido yang lebih rendah.
Pada pria, penurunan gairah seksual ini kemungkinan karena menurunnya kadar testosteron saat mengalami kurang tidur.
Baca juga: Ini Alasan Kurang Tidur Bisa Turunkan Daya Tahan Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.