KOMPAS.com - Sakit kepala berdenyut-denyut adalah salah satu masalah kesehatan yang kerap dikeluhkan.
Kondisi ini bisa terasa di bagian belakang kepala, bagian atas, sekitar alis atau pelipis, atau di salah satu sisi kepala.
Tak hanya berdenyut-denyut, gejala sakit kepala ini terkadang juga disertai mual dan muntah.
Sebelum menyimak beberapa cara menghilangkan sakit kepala berdenyut-denyut, kenali dulu sederet penyebabnya.
Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Sakit Kepala secara Alami
Dilansir dari National Headache Foundation, ada beberapa kemungkinan penyebab sakit kepala berdenyut-denyut, di antaranya:
Sakit kepala berdenyut-denyut terkait migrain biasanya hanya terjadi di salah satu sisi kepala. Selain itu, penderita juga bisa merasakan mual, muntah, tidak tahan silau atau suara kencang, dan telapak tangan dingin.
Sinusitis karena alergi bisa membuat sinus bengkak dan tersumbat. Kondisi ini bisa membuat sakit kepala berdenyut-denyut di sekitar hidung dan dahi. Terkadang, rasa nyerinya juga merembet ke telinga dan gigi.
Penarikan kafein saat seseorang tiba-tiba menghentikan kebiasaan mengonsumsi asupan berkafein seperti kopi, teh, cokelat, dll bisa menyebabkan sakit kepala berdenyut, ngantuk berlebih, susah konsentrasi, nyeri otot, mudah marah, cemas, atau mual dan muntah.
Baca juga: Cara Menghilangkan Sakit Kepala sebelah Kanan
Sakit kepala berdenyut-denyut yang muncul di kepala bagian belakang sampai ke leher bisa jadi tanda neuralgia oksipital. Penyakit ini bisa disebabkan cedera, radang sendi tulang belakang, penyakit cakram serviks, sampai tumor di saraf.
Sakit kepala cluster bisa menyebabkan sakit kepala hebat di salah satu sisi kepala atau sekitar area mata. Selain itu, penderita juga merasakan mata berair, hidung tersumbat, dan wajah kemerahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.