Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2022, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan sakit kepala.

Padahal, ada beberapa tanda penyakit lainnya yang muncul ketika tekanan darah melonjak.

Perlu diketahui, hipertensi pada tahap awal biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu.

Baca juga: 12 Penyebab Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Hipertensi kebanyakan baru terdeteksi setelah penyakit mulai memengaruhi organ lain, seperti jantung, ginjal, otak, atau mata.

Sebelum terlambat dan tekanan darah tinggi menyebabkan beragam komplikasi, kenali beberapa tanda hipertensi dan cara mendeteksi masalah kesehatan ini.

Gejala hipertensi

Terdapat beberapa gejala hipertensi yang biasanya dirasakan pengidapnya. Dilansir dari buku 100 Questions & Answers Hipertensi oleh dr Lili Marliani dan H. Tantan S., berikut beberapa di antaranya:

  • Sakit kepala, terutama di bagian belakang
  • Tengkuk terasa berat
  • Pusing
  • Jantung berdebar
  • Sering kencing, terutama di malam hari
  • Telinga berdenging
  • Napas pendek-pendek
  • Susah tidur
  • Mata berkunang-kunang
  • Mudah marah
  • Gampang lelah
  • Terkadang mimisan atau keluar darah dari hidung

Jika Anda merasakan beberapa gejala hipertensi di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.

Baca juga: 7 Penyebab Hipertensi pada Anak

Cara mendeteksi hipertensi

Penyakit hipertensi hanya bisa dideteksi lewat pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan fisik oleh dokter.

Dikutip dari buku A Simple Guide High Blood Pressure oleh Dr Eleanor Bull, Anda tidak bisa hanya menggunakan patokan gejala hipertensi seperti sakit kepala, mimisan, mudah marah, atau jantung berdebar sebagai penanda tekanan darah tinggi.

Pasalnya, tidak semua penderita merasakan gejala yang sudah dijabarkan di atas. Sebagian penyakit tidak bergejala tapi tekanan darah penderita cukup tinggi dan dampaknya cukup fatal untuk kesehatan.

Tak pelak, penyakit ini kerap dijuluki “silent killer” atau pembunuh diam-diam karena terkadang muncul tanpa alarm bahaya atau tanda khusus.

Jika Anda termasuk kelompok berisiko hipertensi karena obesitas, jarang olahraga, kurang gerak, sering mengonsumsi makanan asin dan banyak penyedap, kurang makan buah dan sayur, merokok, dan mengonsumsi alkohol berlebihan, ada baiknya Anda mengukur tekanan darah secara berkala.

Baca juga: Penyebab Hipertensi pada Lansia dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau