KOMPAS.com - Ibu sangat dianjurkan memberikan ASI kepada bayinya karena besar manfaat untuk si kecil dan dirinya sendiri.
Sehingga Kementerian Kesehatan menganjurkan di usia 0 sampai 6 bulan seorang bayi sama sekali belum diizinkan mengkonsumsi nutrisi apapun selain ASI.
Mengutip "Buku Pintar ASI dan Menyusui" (2014) oleh FB Monika, seorang konselor menyusui dan La Leche League Leader, asupan gizi optimal yang terbaik untuk 2 tahun kehidupan awal bayi adalah ASI.
Dua tahun pertama kehidupan anak itulah yang disebut periode emas (golden period).
Bila terlewatkan tanpa pemberian gizi optimal, periode emas 2 tahun anak Anda tidak dapat diulang kembali dan anak berisiko mengalami efek buruknya, seperti sistem kekebalan tubuh rendah.
Baca juga: Kandungan ASI yang Sangat Bermanfaat untuk Bayi
Berikut manfaat ASI bagi bayi:
Mengutip Healthline, sebagian besar profesional kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan atau 2 tahun.
ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya, dalam semua proporsi yang tepat.
Komposisinya bahkan berubah sesuai perkembangan usia bayi, terutama selama bulan pertama kehidupan.
Selama hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara Anda menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum.
Kolostrum tersebut mengandung:
Kolostrum adalah susu pertama yang ideal dan membantu perkembangan saluran pencernaan bayi yang belum matang.
Setelah beberapa hari pertama, payudara mulai memproduksi susu dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan perut bayi.
ASI benar-benar makanan yang luar biasa dan tidak tergantikan oleh formula.
Satu-satunya nutrisi yang kurang dari suplai susu adalah vitamin D.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Kuantitas dan Kualitas Produksi ASI
Mengutip buku "Mama-Papa Wajib Tahu" (2020) oleh Ayu Bulan Febry KD, SKM, MM; Yuni Hermawaty, MPsi; dr. Zulfito Marendra, ASI mengandung immunoglobulin A (Ig.A).
Ig.A dalam ASI kadarnya cukup tinggi untuk dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pendernaan.
Terdapat juga laktoferin, yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang meningat zat besi di saluran pencernaan.
Enzim lisozim yang terkandung dalam ASI berfungsi sebagai perisai yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.coli dan salmonella) dan virus.
Jumlah lisozim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.
Mengutip Healthline, susu formula tidak memberikan perlindungan antibodi untuk bayi.
Banyak studi menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi ASI lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti:
Baca juga: 2 Cara Sederhana Memperlancar Produksi ASI
Mengutip buku "Mama-Papa Wajib Tahu" (2020) oleh Ayu Bulan Febry KD, SKM, MM; Yuni Hermawaty, MPsi; dr. Zulfito Marendra, pemberian ASI mampu meningkatkan kecerdasan bayi.
Interaksi ibu dan bayi serta kandungan gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.