Ada beberapa gejala hipogonadisme yang harus diperhatian oleh para pria, antara lain:
Baca juga: 3 Penyebab Serangan Jantung pada Pria yang Jarang Diketahui
Dilansir dari Mayo Clinic, sleep apnea adalah gangguan tidur yang berpotensi serius dimana pernafasan berulang kali berhenti dan muncul secara tiba-tiba.
Ciri-ciri umum dari sleep apnea yaitu:
Sleep apnea sering membuat susah tidur, oleh karena itu hal ini bisa mendorong penderita untuk menghabiskan waktu dengan begadang.
Kondisi tersebut lantas membuat pria kurag energi dan gairah di jam-jam produktif (siang-sore).
Hormon testosteron sejatinya diproduksi saat seorang pria terlelap. Jadi, kualitas tidur yang buruk akan meningkatkan risiko hipogonadisme.
Depresi adalah kondisi medis yang memengaruhi banyak pria. Kondisi mental dapat membuat seorang pria seolah-olah kekurangan energi.
Selain kelelahan, mereka biasanya juga kehilangan minat dalam aktivitas keseharian, seperti pekerjaan, keluarga, atau hobi lainnya.
Depresi pada pria dapat menyebabkan gejala berikut:
Baca juga: Macam Penyebab Tidak Subur pada Pria
Anemia adalah defisiensi nutrisi yang menyebabkan kekurangan zat besi. Kondisi ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh.
Gejala anemia dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung, atau peningkatan detak jantung.
Pada pria, anemia biasanya menyebabkan maag atau gastritis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.