KOMPAS.com - Sebagian orang yang penasaran terkadang bertanya-tanya, apakah kondom bisa bocor saat digunakan?
Jawabannya, iya. Faktanya, meskipun kondom baru dan kemasan belum dibuka, tapi alat kontrasepsi praktis ini bisa bocor alias rusak.
Dilansir dari Kid’sHealth, penyebab kondom bocor bisa berasal dari penyimpanan yang tidak benar seperti kondom terlipat, terpapar sinar matahari dalam waktu lama, atau terkena pelumas tertentu.
Baca juga: Kondom Bocor, Apa yang Harus Dilakukan?
Selain itu, cara memakai kondom yang tidak tepat juga bisa membuat alat kontrasepsi ini gampang bocor.
Mengingat kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang cukup populer digunakan, ada baiknya Anda mengetahui cara menggunakan kondom agar tidak bocor.
Ada sederet cara pakai kondom agar tidak bocor saat digunakan yang bisa Anda jajal. Berikut beberapa di antaranya:
Dilansir dari VerywellHealth, sebelum dipakai, pastikan Anda lebih dulu memeriksa tanggal keduluwarsa di kemasan kondom.
Kondom kedaluwarsa atau yang disimpan dengan cara tidak benar (kemasan luar terlipat saat disimpan di dompet atau terpapar sinar matahari dalam waktu lama) bisa rusak.
Hal ini bisa membuat kondom bocor tanpa disadari penggunanya. Terkadang, kerusakan ini cukup kecil dan tak kasatmata. Meskipun bocornya tak kasatmata, fungsi perlindungan alat kontrasepsi ini tetap berkurang.
Baca juga: 7 Penyebab Mengapa Kondom Bocor yang Kerap Disepelekan
Selain tanggal kedaluwarsa, sebelum menggunakan kondom, pastikan Anda mengecek ada tidaknya gelembung udara di kondom yang belum dibuka.
Produsen kondom biasanya juga memasukkan gelembung udara untuk melindungi kondom dari kerusakan, sekaligus menjadi indikator tidak ada lubang di kemasan untuk menjamin keutuhan kondom.
Cara memeriksa ada tidaknya gelembung udara di kondom yang tersegel adalah meremas kemasan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Gelembung udara biasanya teraba ketika kondom baru dan kondisinya masih tersegel.
Membuka kemasan kondom tak boleh asal-asalan, contohnya dengan cara menggigit, menggunakan kuku, gunting, atau benda tajam. Hal ini rentan membuat kondom sobek dan bocor.
Cara membuka bungkus kondom yang benar diawali dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau gunakan hand sanitizer. Tangan yang belum dibersihkan atau steril bisa mengotori kondom.
Kemudian, baru sobek kemasan dengan hati-hati mengikuti pola potongan kemasan. Sobek di bagian sudut kemasan agar tidak mengenai bagian kondom.
Baca juga: Kondom Tertinggal di dalam Vagina, Bagaimana Mengatasinya?
Setelah kemasan terbuka dan kondom diambil dalam kondisi utuh, pegang kondom dan pastikan Anda memasang dengan sisi yang pas, jangan sampai terbalik sisi bagian luar dan bagian dalam kondom.
Sebelum memasang seluruh kondom ke penis, pasang dulu sedikit bagian kondom untuk memastikan sisinya sudah benar. Kondom yang posisinya sudah pas biasanya mudah dipasang.
Jika pemasangan kondom terbalik sisi luar dipasang di bagian dalam, buang kondom karena bisa jadi alat kontrasepsi ini sudah terkena cairan dari alat kelamin.
Ketika sisi alat kontrasepsi ini sudah pas, cara memakai kondom agar tidak bocor yakni menjepit ujung kondom dengan bantalan jari lalu letakkan ke penis.
Dengan begitu, ada sedikit ruang atau celah di bagian ujung kondom untuk menampung cairan yang dikeluarkan selama ejakulasi.
Apabila pemasangan kondom terlalu mepet, kondom bisa pecah dan bocor ketika digunakan.
Baca juga: KB Kondom, Seberapa Efektif Pakai Kondom untuk Mencegah Kehamilan?
Setelah ujung kondom terpasang, pasang kondom secara perlahan-lahan sampai menutupi selutuh batang penis.
Dengan begitu, penularan berbagai penyakit menular seksual yang menular lewat kontak dari kulit ke kulit seperti sifilis bisa dicegah.
Selain itu, kondom yang dipasang sampai menutupi seluruh batang penis juga bisa mencegah alat kontrasepsi ini copot dan tertinggal di bagian dalam alat kelamin saat berhubungan seks.
Jika kondom tidak bisa menutupi seluruh batang penis, artinya kondom terlalu kecil. Penting bagi setiap pasangan untuk menemukan ukuran kondom yang paling pas sesuai kondisi alat kelaminnya.
Jika bagian ujung kondom yang sudah terpasang rasanya ada seperti balon yang menggembung, artinya ada udara yang terjebak di sana.
Apabila dibiarkan, kondom rawan pecah dan bocor saat digunakan untuk berhubungan seks.
Jika Anda mendapati kondisi ini, pasang ulang kondom tapi rapikan dulu sebelum dipasang. Atau, Anda juga bisa mengoleskan sedikit pelumas berbahan dasar air di ujung kondom agar lebih mudah digunakan.
Nah, mulai sekarang jangan pakai kondom secara asal-asalan. Jalankan beberapa cara memakai kondom agar tidak bocor di atas. Dengan begitu, alat kontrasepsi ini memiliki fungsi perlindungan yang optimal.
Baca juga: 3 Alasan Kondom Bekas Sudah Dicuci Tetap Tak Boleh Dipakai Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.