Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bayushi Eka Putra
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Cardiology and Vascular Medicine Resident in National Heart Centre Harapan Kita

Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5: Apakah Vaksin Covid-19 Jadi Tak Berguna?

Kompas.com - 14/07/2022, 15:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karena berasal dari varian yang sama, varian Omicron, sejauh ini diketahui bahwa penularan masih dapat terjadi selama 9 hari sejak pasien terdiagnosis COVID-19.

Dengan demikian, secara konsisten peraturan bahwa isolasi mandiri sudah selesai pada hari ke-10 untuk subjek yang tidak bergejala atau gejala ringan masih relevan untuk diaplikasikan dalam praktik umum sehari-hari.

Berhubungan dengan menurunnya efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi COVID-19 Omicron BA.4 dan BA.5 akibat dari mekanisme immune escape, kepentingan dari vaksin COVID-19 pun menjadi pertanyaan baik pihak medis maupun non-medis.

Berdasarkan strukturnya, Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki protein spike yang identik, karenanya keduanya seringkali dianggap sebagai satu entitas.

Mutasi yang terjadi pada subvarian tersebut diteliti merupakan dasar dari kemampuannya menghindari sistem imun, sehingga orang-orang yang sudah divaksin pun masih cukup mudah terinfeksi oleh Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5.

Hal ini diteliti oleh oleh Qu P et al yang menyatakan bahwa infeksi Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan resistensi terhadap neutralizing-antibody pada subjek yang telah diberikan dua dosis vaksin mRNA-1273 (Moderna) ataupun dua dosis vaksin BNT162b2 (Pfizer-BioNTech), serupa dengan yang dimiliki oleh subvarian BA.1 dan BA.2.

Bahkan, subvarian BA.4 dan BA.5 tersebut mampu menurunkan 4,1 lipat kemampuan neutralizing-antibody.

Namun, perlu diperhatikan bahwa walaupun kemampuannya menurun, apabila jumlahnya menjadi jauh lebih banyak, efektivitas imun yang dicetuskan oleh vaksin pun akan cukup efektif untuk mencegah terjadinya infeksi akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

Hal ini terbukti pada subjek yang telah mendapatkan dosis booster (dosis ketiga). Subjek tersebut memiliki neutralizing-antibody dengan jumlah yang menjadi jauh lebih banyak dibandingkan bila hanya diberikan dua dosis saja hingga akhirnya mampu untuk mencegah terjadinya infeksi BA.4 dan BA.5.

Hal ini menjadi landasan yang kuat dari kebijakan oleh satuan petugas (satgas) COVID-19 yang mengharuskan pemberlakuan booster vaksin COVID-19 untuk seluruh warga negara Indonesia, terutama bagi mereka yang bepergian.

Selain itu, vaksin tidak hanya mencegah terjadinya infeksi COVID-19, tapi juga memiliki peranan dalam mencegah terjadinya infeksi COVID-19 yang berat/severe.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi oleh Davies MA et al membuktikan bahwa vaksin COVID-19 ataupun riwayat infeksi COVID-19 dapat melindungi dari segi severitas atau beratnya gejala pada infeksi COVID-19 Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5.

Riwayat infeksi COVID-19 dapat mengurangi kemungkinan infeksi berat hingga 71 persen, sedangkan pemberian vaksin COVID-19 hingga booster dapat mengurangi kemungkinan infeksi berat hingga 83 persen.

COVID-19 Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 merupakan Variant of Concern yang mengancam proses perubahan status pandemi COVID-19 menjadi endemi.

Berdasarkan literatur, metode diagnostik dan tatalaksana terhadap COVID-19 varian sebelumnya masih menjadi pegangan yang efektif untuk mendiagnosis dan menatalaksana COVID-19.

Namun, langkah terbaik saat ini untuk mencegah terjadinya infeksi COVID-19 dan mengurangi risiko infeksi COVID-19 derajat berat adalah dengan melakukan vaksinasi booster dalam skala nasional sesegera mungkin.

Dengan demikian, proses transisi status pandemi menjadi endemi di Indonesia pun niscaya akan tercapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com