Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyakit Gondok pada Balita, Gejalanya Pipi Membengkak

Kompas.com - 17/07/2022, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengetahui kondisi pipi balita yang tiba-tiba membengkak? Tahukah Anda jika itu bisa saja merupakan salah satu ciri penyakit gondok atau gondongan

Gondok pada bayi atau balita bukan masalah umum, namun bisa terjadi apabila si kecil belum mendapat imunisasi campak, gondok, dan rubella (MMR).

Bahkan, balita yang telah divaksinasi, masih punya kemungkinan tertular virus.

Baca juga: Penyakit Gondok

Pengertian gondok

Mengutip Mayo Clinic, gondok merupakan suatu infeksi virus yang mempengaruhi kelenjar ludah. Gondok atau gondongan biasanya menyerang kelenjar ludah di bawah dan depan telinga.

Gondok muncul sebagai pembengkakan di bawah telinga dan sepanjang rahang. Pembengkakan ini bisa saja muncul di satu atau kedua sisi wajah dan menimbulkan rasa nyeri.

Penyakit ini menyebar melalui air liur yang terinfeksi.

Gejala gondok

Selain bengkak di pipi, gondok juga menyebabkan gejala lain berupa:

  1. demam
  2. sakit kepala
  3. sakit telinga
  4. kehilangan nafsu makan
  5. susah menelan

Pada beberapa kasus, gondok tidak ditandai dengan pembengkakan rahang. Bisa saja si kecil mengalami kondisi lain yaitu infeksi saluran pernapasan.

Untuk itu, Anda wajib segera ke dokter untuk memastikan apakah si kecil terkena penyakit gondok atau tidak.

Baca juga: 3 Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai

Bagaimana gondok menyebar?

Apabila si kecil belum divaksinasi, mereka dapat dengan mudah tertular gondok.

Bersentuhan dengan bagian tubuh penderita, seperti hidung dan mulut atau makan bersama dapat mempercepat penularan gondok.

Tak cuma itu, mainan yang terpapar penderita gondok juga dapat menjadi perantara virus.

Komplikasi gondok

Komplikasi penyakit gondongan sebetulnya jarang terjadi. Namun, virus gondok bisa saja mempengaruhi bagian tubuh lain.

1. Radang otak

Salah satu kondisi yang paling sering terjadi ialah radang otak atau disebut ensefalitis.

Radang otak merupakan infeksi otal yang bisa sebabkan flu ringan, lemas, halusinasi, kejang, hingga kehilangan kemampuan panca indera.

Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai

2. Radang testis

Gondok juga dapat memicu komplikasi lain yaitu orkitis atau radang testis. Kondisi ini dapat menyebabkan kemandulan.

Dilansir dari Medline Plus, 0rtitis dapat terjadi pada usia berapa pun. Namun, hampir tidak pernah terjadi pada anak laki-laki di bawah usia 10 tahun.

3. Radang ovarium

Pada anak perempuan yang melewati usia pubertas, gondong dapat menyebabkan peradangan ovarium. Namun, kondisi ini tidak menyebabkan kemandulan.

Pengobatan gondok

Gondongan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 10-12 hari. Anda dapat membantu si kecil meredakan sakit dengan beberapa cara berikut:

Beri tambahan asupan cairan pada si kecil, tetapi hindari minuman asam, seperti jeruk hangat. Minuman asam dapat membuat anak kesakitan karena merangsang kelenjar ludah yang sedianya telah meradang.

Beri obat pereda nyeri ringan seperti paracetamol. Namun, Anda harus berkonsultasi dahulu dengan dokter.

Kapan harus ke dokter?

Segera hubungi dokter apabila Anda mencurigai penyakit anak adalah gondongan.

Dikutip dari BabyCenter, jika balita mengalami leher kaku, lesu, muntah, kemungkinan harus segera dilarikan ke UGD.

Baca juga: Gondok Multinodular

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau