KOMPAS.com - Metode pemeriksaan PET Scan mungkin masih awam di telinga masyarakat Indonesia. Namun ternyata, metode medis ini bisa mendeteksi penyakit mematikan, seperi kanker, sakit jantung, dan gangguan otak.
Positron Emission Tomography atau PET Scan adalah tes pencitraan yang dapat membantu mengungkapkan fungsi metabolisme atau biokimia dari jaringan dan organ Anda. Selain itu, PET Scan juga memeriksa aliran darah dan asupan oksigen pada tubuh Anda.
PET scan dilakukan dengan obat radioaktif (pelacak) untuk menunjukkan aktivitas metabolisme normal dan abnormal. Pelacak tersebut bisa dihirup, ditelan, atau disuntikkan ke pembuluh darah di lengan seseorang.
Baca juga: Jadi Penyakit Mematikan, Berapa Biaya Pengobatan Kanker?
PET scan dapat mendeteksi metabolisme abnormal pada penyakit lebih cepat dari tes pencitraan lain, seperti computerized tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI).
Karena bermanfaat dan kerja sistem kerjanya yang cepat, PET Scan dapat mendeteksi tiga penyakit ganas berikut.
Kanker atau disebut juga sebagai neoplasma ganas adalah penyakit ketika sel-sel abnormal membelah secara tak terkendali dan menghancurkan jaringan tubuh.
Kanker merupakan penyakit yang cukup ditakuti sebagian besar orang. Ketakutan itu tentunya bukan tanpa alasan.
Menurut data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus dan kematian akibat kanker terus meningkat.
Pada tahun 2018, tercatat ada 18,1 juta kasus kanker dengan 9,6 juta kematian. WHO dan GLOBOCAN bahkan memprediksi kematian akibat kanker diperkirakan melonjak hingga lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030 mendatang.
Kanker umumnya tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang tidak menyadari kondisinya.
Baca juga: 4 Makanan Penyebab Tumor Payudara Ganas yang Perlu Dihindari
Kendati begitu, dengan PET Scan kita dapat melihat kondisi tubuh apakah ada sel kanker atau tidak. Berikut beberapa jenis kanker yang dapat dideteksi menggunakan PET Scan yaitu:
Sel kanker biasanya terlihat dalam bentuk titik terang pada PET Scan karena mereka memiliki tingkat metabolisme lebih tinggo dibanding sel normal.
Tidak hanya berguna untuk mendeteksi keberadaan sel kanker di dalam tubuh manusia, PET Scan juga memiliki manfaat berikut:
Sebagaimana diketahui, penyakit jantung kerap datang secara mendadak sehingga banyak nyawa tak tertolong.
Melansir laman Kemenkes, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan di Indonesia.
Data yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.
Baca juga: Sama-sama Kanker Darah, Kenali Perbedaan Leukimia dan Limfoma
Demi cegah kondisi kronis dan kematian, penderita jantung kemungkinan akan disarankan melakukan pemeriksaan dengan PET Scan.
Pemindaian ini dapat menunjukkan area jantung yang mengalami penurunan aliran darah.
Hal ini karena jaringan jantung yang sehat cenderung mengisi area pelacak yang mengandung cairan radioaktif, ketimbang jaringan abnormal.
PET Scan dapat membantu dokter memutuskan pengobatab seperti tindakan membuka arteri yang tersumbat (angioplasti) atau disebut operasi bypass.
Dikutip dari Healthline, PET Scan dapat melihat bagian otak yang mengalami gangguan dengan meletakkan pelacak pada senyawa seperti glukosa.
Alat pelacak tersebut nantinya akan lebih mudah menempel pada area otak yang bermasalah. PET Scam dapat digunakan untuk mengetahui gangguan otak tertentu, seperti:
Baca juga: 7 Penyebab Kanker Limfoma, Bisa dari Infeksi sampai Implan Payudara