Limfosit ini (sel darah putih) adalah pejuang utama infeksi di tubuh Anda.
Selain itu, dengan pelepasan kortisol yang terus-menerus, tubuh bisa terbiasa dengan tingkat kortisol yang tinggi hingga menyebabkan peradangan kronis.
Penting untuk mengurangi jumlah stres yang Anda hadapi, sehingga Anda tidak menurunkan respons kekebalan Anda terhadap infeksi seperti Covid-19.
Baca juga: 4 Vitamin yang Terbukti Tingkatkan Sistem Imun
Sistem imun memainkan peran sentral dalam penyembuhan luka kulit.
Semua proses dalam penyembuhan luka bergantung pada berbagai sel imun dan sel mediator.
Setiap gangguan dalam proses tersebut menghasilkan penyembuhan luka yang lambat.
Jika Anda sering terinfeksi, itu tanda sistem imun lemah.
Tidak normal mengobati malaria, demam tifoid, keputihan, infeksi saluran pernapasan, atau saluran kemih berulang kali dalam setahun.
Dengan kata lain, jika Anda sering merasa sakit dan perlu sering ke dokter, ini bisa menyiratkan bahwa sistem imun tidak mampu melawan mikroorganisme yang menyerang.
Baca juga: 4 Kaitan Antara Tidur dan Sistem Imun yang Perlu Kita Pahami
Demam tinggi merupakan gejala tubuh terinfeksi suatu patogen.
Demam menggerakkan serangkaian kegiatan yang membantu sistem imun melawan infeksi. Inilah saatnya Anda memperhatikan dan meningkatkan sistem imun.
Namun, banyak orang dengan cepat menggunakan antipiretik seperti parasetamol untuk meredam demam.
Memang meredam demam membuat Anda merasa baik, tetapi itu juga dapat menghentikan tindakan alami yang sangat diperlukan untuk membantu menjaga fungsi sistem imun tubuh.
Mungkin beberapa tindakan yang lebih bermanfaat meliputi:
Menunggu demam antara 37,5-40,5 Celcius
Minum lebih banyak cairan peningkat sistem imun dan biarkan berjalan dengan sendirinya.
Namun, demam tinggi di atas 41 Celcius diketahui menyebabkan komplikasi.
Jadi, disarankan saat itu terjadi segera memeriksakan diri ke dokter karena ini dapat mengindikasikan infeksi parah atau kondisi medis.
Baca juga: Terlalu Takut Sakit Justru Lemahkan Sistem Imun, Kok Bisa?
Nyeri sendi dan otot kronis sangat terkait dengan tanda sistem imun lemah.
Ketika sistem imun harus melawan infeksi, ia menghasilkan banyak bahan kimia inflamasi dan sel darah putih.
Pada tahap awal, jumlah monosit, kelompok sel lain dari sel darah putih, menjadi tinggi.