Selain itu, penderita stroke juga dapat melakoni sederet terapi fisik serta terapi wicara.
Usia memang menjadi salah satu faktor orang terkena stroke. Namun, penyakit ini tidak hanya menyerang orang dengan usia lanjut (lansia).
Orang yang lebih muda juga berisiko terkena stroke apabila mereka mengidap risiko seperti gen, hipertensi, diabetes, obesitas, serta kecanduan tembakau.
Istilah stroke ringan membuat beberapa orang menganggap bahwa itu merupakan kondisi yang tidak serius.
Padahal, stroke ringan bisa saja menjadi tanda bahwa stroke berat bisa saja terjadi di kemudian hari.
Baca juga: 8 Gejala Stroke pada Pria dan Penyebabnya
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang. Namun, tidak semua orang yang terkena stroke akan mengalami kelumpuhan atau cacat permanen.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), stroke menyebabkan berkurangnya mobilitas pada lebih dari separuh penderita yang berusia 65 tahun ke atas.
Namun, dampak jangka panjang dari stroke terjadi berdasarkan beberapa faktor, seperti jumlah jaringan otak atau area yang terkena.
Apabila stroke menyerang bagian kiri otak, orang akan mengalami:
Kemudian, jika stroke menyerang sisi kanan otak, orang akan mengalami:
Pemulihan dari stroke bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Bukan hanya itu, beberapa orang bahkan tidak bisa pulih total.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.