KOMPAS.com - Kulit sehat idaman hampir semua orang, terutama wanita hingga banyak yang berusaha melakukan berbagai macam perawatan.
Mengutip Medical News Today, memiliki kulit sehat itu memang penting karena organ luar terbesar manusia ini adalah garis pertahanan pertama tubuh dari lingkungan.
Kulit memiliki peran besar yang memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan sebagai berikut:
Baca juga: Kulit Kering Disebabkan oleh Alergi, Ini Faktanya
Mengutip Stylecaster, berikut tanda-tanda kulit sehat yang dapat menjadi tolok ukur Anda:
Warna kulit yang merata merupakan tanda kulit sehat, tetapi tidak berarti kulit harus putih.
Artinya, seluruh kulit di tubuh Anda memiliki warna yang sama, tidak muncul noda atau bercak gelap, kemerahan, dan lingkaran hitam di bawah mata.
Adanya perubahan warna atau munculnya noda di kulit bisa banyak penyebabnya.
Paling sering terjadi karena reaksi alergi terhadap bahan kosmetik atau gaya hidup Anda kurang sehat.
Berkaitan dengan konsistensi warna, tekstur kulit sehat adalah halus saat disentuh.
Adanya jerawat, komedo, milia, menjadi tanda kulit tidak sehat. Kulit sehat memiliki tekstur yang seragam.
Apa yang Anda makan bisa memberi efek pada tekstur kulit Anda ini.
Baca juga: Beda Gejala dari Masing-masing Tipe Kulit Kering
Tanda kulit sehat memiliki kondisi yang tidak kering.
Sehingga, penting untuk menjaga kelembaban kulit untuk mendapatkan kulit sehat alami.
Memenuhi kebutuhan minum air putih dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kulit terlihat sehat, terhidrasi, terhindar dari kering dan bersisik.
Kementerian Kesehatan menyarankan minum air putih setidaknya sebanyak 8 gelas berukuran 230 ml atau total 2 liter per hari.
Tanda kulit sehat lainnya adalah kulit yang bebas dari sensasi gatal, tertarik, tersengat, atau terbakar.
Jika ada bintik-bintik dan ruam yang terlihat bersamaan dengan rasa gatal atau terbakar, itu bisa menjadi tanda kulit tidak sehat, seperti eksim, psoriasis, atau kondisi lainnya.
Kulit tidak sehat juga bisa disebabkan oleh penggunaan sabun muka yang memberikan sensasi kulit tegang tertarik dan tidak nyaman.
Kekencangan kulit setelah mencuci muka menjadi tanda dari kekeringan berlebih yang dapat menyebabkan kulit pecah-pecah.
Baca juga: Serba-serbi Vitamin C untuk Kesehatan Kulit
Banyak faktor yang bisa memengaruhi terbentuknya tanda-tanda kulit sehat atau tidak.
Mengutip Enclaire, faktor-faktor itu dibagi dalam 2 jenis, yaitu internal dan eksternal.
1. Genetika
Kondisi kulit leluhur Anda akan memengaruhi kulit yang Anda miliki.
Genetika juga menentukan penuaan biologis (alami) kulit Anda.
Berbagai kondisi dan penyakit kulit ditularkan secara turun-temurun, seperti dermatitis atopik, psoriasis, dan ichthyosis.
Anda tidak dapat mengubah formasi genetik Anda. Oleh karena itu, masalah kulit tersebut tidak bisa dihindari.
2. Hormon
Perubahan hormon juga memengaruhi kesehatan kulit Anda.
Misalnya, wanita yang mengalami PCOS (suatu kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh) mungkin mengalami masalah jerawat.
Pada wanita hamil, tingkat melanin dapat meningkat karena peningkatan kadar estrogen, progesteron, dan hormon perangsang melanosit lainnya.
Hal itu dapat menyebabkan hiperpigmentasi dan memengaruhi keseimbangan kelembaban kulit.
Sekresi androgen yang meningkat saat pubertas juga bisa menyebabkan produksi sebum berlebih, sehingga jerawat sering muncul.
Baca juga: 7 Sumber Vitamin C Alami untuk Kesehatan Kulit
1. Sinar matahari
Sinar matahari baik, tetapi sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kesehatan kulit, sehingga menjauhkan Anda memiliki tanda-tanda kulit sehat.
Sinar UV menyebabkan kulit terbakar. Ketika sinar UV mencapai lebih dalam ke kulit Anda, itu menyebabkan pembentukan radikal bebas, yang bisa merusak DNA tidak langsung.
Kerusakan DNA dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar UV juga menyebabkan penuaan dini. Anda juga dapat mengembangkan alergi matahari.
2. Suhu
Kulit berfungsi normal ketika suhu sekitar 37 Celcius. Di atas atau di bawah itu dapat menyebabkan masalah kulit.
Di musim dingin, kulit Anda bereaksi terhadap dingin dan mempersempit pembuluh darah untuk menjebak panas dalam tubuh agar tetap hangat. Hal ini menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.
Di musim panas, karena iklim yang panas dan lembab, kelenjar keringat tubuh Anda menghasilkan lebih banyak air dan jerawat. Ini juga membuat kulit Anda dehidrasi.
Baca juga: 4 Manfaat Retinol untuk Kulit Wajah
3. Produk perawatan kulit berbasis kimia
Kulit Anda memiliki pH alami antara 4,7 dan 5,75.
Penggunaan produk berbahan kimia secara agresif dan sering akan mengganggu keseimbangan pH alami Anda.
Bahan kimia yang harus dihindari, seperti sulfat, paraben, pewangi yang ditambahkan secara artifisial, pewarna, dan semacamnya.
Produk-produk kimia tersebut merusak struktur sel kulit dan secara khusus menghancurkan epidermis, yang pada akhirnya membuat Anda jauh dari tanda-tanda kulit sehat.
Ini dapat menyebabkan kulit kering, terlalu sensitif, dan masalah terkait lainnya.
Sering mencuci wajah dan tubuh juga bisa merusak perisai pelindung tubuh. Kebersihan kulit diperlukan, tetapi sering dan agresif mencuci bukanlah hal yang baik untuk kulit sehat.
4. Makanan dan gaya hidup
Makan makanan bergizi dan seimbang diperlukan untuk menjaga kulit sehat.
Makanan yang kurang nutrisi membuat kulit wajah dan tubuh Anda kusam.
Misalnya, jika Anda sering makan makanan berminyak dan junk food, maka Anda mungkin menghadapi masalah kulit, seperti jerawat karena memicu produksi minyak di kelenjar sebaceous.
Sedangkan, merokok dan minum alkohol bisa menyebabkan munculnya bintik hitam dan masalah warna tidak merata pada kulit.
Hal itu dipicu karena ketidakseimbangan melanin.
Tembakau perokok juga merusak kolagen yang menyebabkan tanda-tanda penuaan dini, seperti garis-garis halus dan kerutan.
Baca juga: 12 Makanan yang Bisa Menjaga Kesehatan Kulit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.