Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Picu Kolesterol, Ini 4 Keunggulan Jeroan

Kompas.com - 11/08/2022, 13:37 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Makan jeroan mungkin dihindari oleh banyak orang karena dinilai sebagai pemicu kolesterol.

Padahal, jeroan juga mengandung gizi yang tinggi dan memiliki banyak manfaat kesehatan.

Yah, selain bagian dagingnya, organ dalam hewan juga bisa diolah menjadi menu yang nikmat.

Manfaat jeroan

Daging berkualitas premium rasanya memang nikmat. Namun, harganya sudah pasti mahal.

Nah, sebagai alternatif, Anda bisa mencoba mengonsumsi jeroan. Selain murah, kandungan gizi jeroan biasanya lebih tinggi dari daging.

Berikut beberapa nutrisi jeroan yang sayang dilewatkan:

1. Tinggi zat besi

Zat besi diperlukan tubuh untuk membuat hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Menurut ahli diet Julia Zumpano, organ dalam hewan atau jeroan juga bisa menjadi sumber zat besi. Bahkan, kandungan zat besi jeroan lebih tinggi daripada bagian dagingnya.

Misalnya, empat ons hati ayam mengandung 10, 2 miligram zat besi. Namun, daging sapi tenderloin hanya mengandung 2,664 miligram zat besi.

Baca juga: 9 Fakta Bagaimana Stres Mempengaruhi Kesehatan Anda

2. Kaya vitamin B

Jeroan kaya akan vitamin B, terutama B6 dan B12, yang memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh Anda.

B6 sangat penting untuk memecah protein, karbohidrat dan lemak. Vitamin tersebut juga mendukung fungsi kekebalan tubuh yang sehat.
Sementara itu, B12 diperlukan untuk membuat sel otak dan saraf, DNA dan sel darah merah.

3. Tinggi protein

Protein dipelrukan tubuh untuk membangun sel-sel baru dan memperbaiki sel yang rusak.

Meski proteinnya tidak setinggi bagian otot, kandungan protein pada jeroan tak bisa kita sepelekan.

Misalnya, FoodData Central Departemen Pertanian AS melaporkan bahwa 100 gram hati sapi mengandung 20,4 gram protein, sedangkan sirloin steak dalam jumlah yang sama memiliki 22,8 gram.

Baca juga: Penyakit Polip Rahim, Bahaya atau Tidak?

4. Mengandung asam alfa-lipoat

Asam alfa lipoat membantu melindungi mitokondria dari kerusakan, bagian dari sel tubuh yang menghasilkan energi.

Asam alfa lipoat juga membantu mengatasi kerusakan saraf yang terkait dengan diabetes.

Sebenarnya, tubuh kita bisa membuat asam alfa lipoat sendiri. Namun, produksi asam alfa lipoat akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Jadi, Anda bisa mendapatkan asupan asam lipoat tambahan dari makanan seperti bayam, brokoli, dan jerona, terutama hati dan ginjal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau