KOMPAS.com - Kehadiran seorang anak sebagian besar membuat pasangan suami istri merasa bahagia. Terlebih, bagi pasutri yang sudah lama mendambakan keturunan.
Bayi yang baru lahir sering memberi kejutan kepada orangtua lewat tingkah laku di masa perkembangannya.
Menariknya, si kecil tidak hanya bisa menangis saat lapar dan ngantuk atau tersenyum ketika berada di dekat kedua orangtuanya.
Baca juga: Penyebab dan Cara Merawat Ruam Popok pada Bayi
Ada beberapa fakta lain tentang bayi yang mungkin belum diketahui para orangtua, antara lain:
Dilansir dari WebMD, bayi paling sering tidur dengan posisi menghadap ke arah kanan. Hanya sekitar 15 persen bayi baru lahir yang suka menoleh ke arah kiri.
Kebiasaan ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Kebiasaan hadap kanan juga sering dikaitkan dengan alasan mengapa jarang ditemukan anak kidal.
Bayi mulai sering menangis pada 2-3 minggu setelah lahir. Menariknya, saat menangis si kecil tidak meneteskan air mata, lho.
Hal ini terjadi karena bayi hanya memiliki jumlah air mata yang sangat sedikit. Air mata bayi baru bisa keluar setelah mereka berumur 1 bulan.
Otak bayi sangat aktif karena memiliki sel yang lebih banyak dari orang dewasa. Bayi terlahir dengan neuron yang jumlahnya hampir mencapai 100 triliun dan terus mengalami perkembangan.
Kemudian, pada usia 1 tahun, otak bayi akan membesar dua kali lipat. Tak heran, anak kita memiliki ingatan tajam dan memiliki ketrampilan dalam meniru bunyi.
Baca juga: Nutrisi ASI Penting untuk Perkembangan Otak Bayi
Tahukah Anda, laki-laki dapat mengalami ereksi penis sebelum memasuki masa pubertas? Ya, ereksi dapat terjadi pada bayi laki-laki.
Ereksi ini umumnya terjadi tepat sebelum mereka kencing atau buang air kecil. Ini merupakan kondisi yang wajar, bahkan penis bayi bisa terlihat besar saat lahir.
Bayi baru bisa merasakan manis, pahit, dan asam saat lahir. Rasa manis didapatkan bayi saat minum air susu ibu (ASI).
Kemudian, bayi biasanya merasa tidak nyaman ketika mengecap rasa pahit atau asam. Pasalnya, itu bisa menandakan si kecil keracunan.
Untuk rasa asin, si kecil baru bisa merasakannya saat berusia 6 bulan atau sudah mendapat MPASI.
Beberapa faktor seperti suara keras, aroma kuat, cahaya terlalu terang, atau gerakan tiba-tiba, dapat membuat anak kita merasa terkejut akan kondisi di sekitarnya.
Bukan hanya itu, bayi juga bisa ketakutan atau kaget saat mendengar tangisannya sendiri.
Baca juga: ASI Cegah Bayi Alami Obesitas
Anda tak perlu khawatir jika si kecil mengalami henti napas saat tertidur. Ini merupakan kondisi yang lumrah dan bukan menandai masalah kesehatan tertentu.
Bayi dapat berhenti napas selama 5-10 detik saat sedang tidur. Namun, jika lebih dari 10 detik, Anda harus segera membawa si kecil ke rumah sakit.
Saat si kecil lahir, Anda mungkin menemukan tanda lahir berupa bintik-bintik kebiruan di area punggung hingga tubuh bagian bawah. Selain itu, beberapa bayi mungkin juga memiliki bercak kemerahan di kelopak mata atau pangkal hidung,
Beberapa tanda lahir tersebut ternyata dapat memudar atau bahkan hilang dengan sendirinya dalam beberapa tahun.
Feses pertama yang dikeluarkan bayi disebut mekonium. Feses ini berbentuk cair dan berwarna hitam.
Mekonium terbentuk dari lendir, cairan dari rahim, dan semua elemen yang mereka cerna saat masih berada di kandungan.
Meski memiliki warna gelap, mekonium yang dikeluarkan bayi pada momen pertama buang air besar tidak memiliki bau.
Baca juga: 6 Macam Bau Badan Bayi dan Artinya
Payudara bayi yang baru lahir, baik berjenis kelamin perempuan atau laki-laki, terlihat besar dan menonjol. Bahkan, bagian tubuh tersebut juga bisa mengeluarkan susu.
Kondisi ini disebabkan karena bayi menyerap hormon estrogen. Namun, payudara bayi akan mengecil dengan sendirinya setelah beberapa minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.