KOMPAS.com - Ruam popok tak jarang membuat para ibu cemas lantaran tak tega melihat kulit bayi kemerahan dan kadang terasa gatal atau perih.
Diaper rash atau ruam popok merupakan iritasi pada kulit bayi. Kondisi ini paling sering menyerang bayi di atas 6 bulan hingga 1 tahun.
Beberapa gejala ruam popok yang paling sering alami si kecil, antara lain:
Baca juga: Bikin Si Kecil Rewel, Bagaimana Mencegah Ruam Popok?
Ruam popok merupakan kondisi yang wajar dialami bayi. Ada beberapa penyebab ruam popok yaitu:
Dilansir dari Healthline, ruam popok terjadi ketika si kecil duduk terlalu lama di popok atau diapers yang kotor.
Kondisi bisa semakin parah apabila bayi tersebut mengalami diare. Sifat asam dari kotoran manusia memungkinkan bakteri dan ragi berkembang biak. Semua elemen ini yang kemudian dapat mengiritasi kulit si kecil.
Selain kotoran si kecil, popok yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan lecet dan timbul ruam. Bahan-bahan pembuatan popok sendiri juga dapat menyebabkan iritasi karena alergi.
Beberapa bayi mengalami ruam popok karena mengonsumsi obat antibiotik. Salah satu antibiotik yang diketahui menyebabkan ruam di tubuh Si Kecil adalah amoxicillin.
Antibiotik dapat membunuh bakteri yang baik maupun yang merugikan untuk tubuh.
Ketika bayi membutuhkan antibiotik maka bakteri yang menghambat pertumbuhan jamur juga ikut terbunuh. Sehingga dapat menyebabkan ruam popok yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.