Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 09:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Begitu emosi positif memudar, kebanyakan penderita kleptomania merasa bersalah, malu atau menyesal.

Beberapa orang membuang barang curian, memberikannya kepada orang lain atau menyumbangkannya untuk amal.

Ada pula penderita kleptomania yang menimbun barang curian, diam-diam mengembalikannya atau mengembalikan dan membayarnya.

Baca juga: Berapa Lama Bronkitis Sembuh? Simak Penjelasan Berikut…

Penyebab Kleptomania

Ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang menjadi klepto mania. Berikut penyebab tersebut:

1. Perbedaan struktur otak

Orang dengan kleptomania lebih cenderung memiliki perbedaan tertentu dalam struktur otak mereka, terutama di area yang mengatur kontrol dan hambatan impuls.

Perbedaan ini  membuat koneksi yang mengontrol penghambatan jadi lebih lemah.

2. Perbedaan kimia otak

Otak menggunakan bahan kimia khusus yang dikenal sebagai neurotransmiter untuk berkomunikasi dan mengelola proses tertentu.

Ada kasus di mana orang mengembangkan kleptomania setelah mereka mulai minum obat yang mempengaruhi neurotransmitter neurotransmitter otak mereka.

Namun, kasus ini jarang terjadi, dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui mengapa hal ini terjadi.

3.  Gangguan kesehatan mental lainnya

Beberapa ahli mengklasifikasikan kleptomania sebagai gejala, bukan kondisi.

Sangat umum bagi penderita kleptomania untuk memiliki masalah kesehatan mental lainnya, terutama kecemasan, depresi, gangguan makan, kecanduan, dan gangguan penggunaan zat.

Mereka juga memiliki risiko melukai diri sendiri dan bunuh diri yang lebih tinggi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau