Bayi yang lahir tanpa enzim laktase bisa mengalami intoleransi laktosa dan keadaan ini dikenal sebagai defisiensi laktase kongenital atau congenital lactase deficiency.
Bayi yang mengalami defisiensi laktase kongenital bisa diketahui langsung setelah bayi tersebut lahir karena gejalanya akan langsung terlihat.
Penyebab dari defisiensi laktase kongenital ini adalah defisiensi mutasi gen LTC yang merupakan gen yang akan mengatur pembentukan enzim laktase di dalam tubuh.
Defisiensi mutasi gen LTC sendiri adalah salah satu yang diturunkan dari kedua orang tua.
Bayi yang lahir secara prematur akan lahir dengan perkembangan usus imatur atau developmental lactase deficiency.
Kondisi ini merupakan kondisi sementara karena bayi lahir ketika usus halusnya belum sepenuhnya berkembang.
Tidak hanya itu saja, bayi juga bisa mengalami kondisi ini setelah mengalami penyakit tertentu, seperti gastroenteritis.
Baca juga: Tanda-Tanda Intoleransi Laktosa yang Harus Diwaspadai
Healthline menyebutkan bahwa cara yang paling tepat untuk menangani intoleransi laktosa pada bayi adalah dengan mengomunikasikannya terlebih dahulu dengan dokter.
WebMD menambahkan bahwa biasanya bayi akan diberikan obat tetes pengganti yang nantinya akan membantu bayi dalam mencerna laktosa yang ada di dalam ASI.
Namun, biasanya intoleransi laktosa pada bayi tidak bersifat permanen sehingga Anda bisa menyusui seperti biasa.
Gejala dari intoleransi laktosa akan hilang dalam beberapa hari dan disarankan untuk membiasakan bayi untuk minum ASI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.