KOMPAS.com - Kurangnya kuantitas dan kualitas sperma sering membuat pria kurang percaya diri karena menganggap dirinya kurang subur. Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir, kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa cara alami.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah sperma yang sehat adalah 15 juta per mililiter (ml) atau setidaknya 39 juta setiap seorang pria mengalami ejakulasi.
Beberapa ahli reproduksi pria (andrologi) menganggap jumlah sperma di bawah 15 juta per mililiter rendah dan dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Baca juga: Cara Mengatasi Sperma Encer dan Kapan Perlu Periksa
Dilansir dari Medical News Today, kualitas sperma yang rendah bisa disebabkan karena beberapa faktor, seperti keturunan, infeksi, tumor, dan gaya hidup tertentu.
Menurut beberapa ahli, perubahan gaya hidup dan pengobatan alami dapat mendukung hormon yang mengontrol produksi sperma.
Berikut 12 cara alami untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma yang dapat Anda coba.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dengan olahraga dapat meningkatkan jumlah sperma.
Dalam jurnal Nutr Hosp yang ditayangkan di National Library of Medicine pada Juni 2017, latihan aerobik selama 3 sesi per minggu dapat menunjang kesehatan jantung.
Jantung sehat yang berdetak dengan baik, dapat menunjang kuantitas dan motilitas (kemampuan gerak secara independen) sperma pada 45 pria dengan obesitas dan jarang berolahraga.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dengan jumlah sperma yang sehat.
Baca juga: 22 Penyebab Sperma Sedikit, Pria Perlu Tahu
Penelitian yang dipublikasikan di ScienceDirect pada Oktober 2016, menunjukkan bahwa kebiasaan merokok mengakibatkan jumlah sperma berkurang.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang merokok tembakau dalam jumlah sedang atau berat memiliki kualitas sperma yang lebih rendah ketimbang orang yang jarang atau sama sekali tidak melakukan kebiasaan tersebut.
Sebuah penelitian pada 2018 menunjukkan bahwa penggunaan alkohol, ganja, dan kokain dapat mengakibatkan penurunan produksi sperma.
Beberapa obat resep berpotensi menurunkan produksi sperma yang sehat. Namun, begitu pria berhenti minum obat, jumlah sperma mereka akan kembali normal atau meningkat.
Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa obat-obatan yang dapat menghambat produksi dan perkembangan sperma.
Seorang pria disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika meyakini bahwa obat yang mereka minum saat ini dapat mengurangi jumlah sperma atau mempengaruhi kesuburan mereka.
Sebuah penelitian menemukan hubungan signifikan antara peningkatan kesuburan pria dan tingkat vitamin D yang tinggi dalam darah.
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D (dan kalsium) juga dapat berdampak buruk pada jumlah sperma.
Cara alami mendapat vitamin D yaitu rutin berjemur di pagi hari dan konsumsi beberapa makanan, seperti jamur, salmon, dan tuna kaleng.
Baca juga: Mengeluarkan Sperma Setiap Hari, Apakah Sehat?
Diketahui, antioksidan merupakan senyawa yang dapat menonaktifkan senyawa lain dengan sifat radikal bebas untuk melindungi sel-sel di dalam tubuh.
Hal yang menarik, antioksidan ternyata diklaim memiliki manfaat dalam meningkatkan jumlah sperma. Menurut penelitian, berikut beberapa antioksidan yang kemungkinan dapat meningkatkan jumlah sperma yang sehat:
Para pria yang ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma, disarankan untuk mengonsumsi lemak sehat, yaitu omega-3 dan omega-6.
Dilansir dari Journal of Dietary Supplements, dari tiga penelitian ditemukan bahwa pria dengan infertilitas yang mengonsumsi omega-3, mengalami peningkatan dalam motilitas dan konsentrasi sperma.
Buat Anda yang ingin mencoba, berikut beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak sehat atau omega-3.
Pria yang mengonsumsi asam lemak jenuh diklaim mengalami penurunan jumlah dan kualitas sperma. Asam lemak jenuh umumnya ditemukan dalam jumlah kecil pada daging sapi, kambing, susu, atau keju.
Baca juga: Merokok Rusak Sperma dan Pengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?
Polusi dan kemacetan lalu lintas mengakibatkan kualitas udara memburuk karena paparan bahan kimia beracun.
Udara yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan manusia, termasuk sistem reproduksi. Bagi pria, terlalu sering menghirup udara kotor dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang sedang berencana memiliki momongan, sebaiknya menghindari paparan polusi.
Kedelai merupakan salah satu sumber asam lemak tak jenuh atau omega-3. Kendati demikian, para pria sebaiknya tidak terlalu sering mengonsumsi kedelai.
Hal itu karena kedelai mengandung estrogen yang dapat mengurangi ikatan testosteron dan produksi sperma.
Menurut Jurnal Environment International, konsentrasi estrogen yang lebih tinggi dalam air mani dapat menurunkan kualitas sperma.
Konsumsi asam folat dan seng dapat meningkatkan kesehatan sperma secara keseluruhan, termasuk konsentrasi dan jumlah.
Beberapa makanan yang mengandung asam folat misalnya telur, sayuran hijau, jeruk, brokoli, dan hati sapi.
Sementara itu, makanan yang mengandung seng, contohnya daging sapi, daging unggas, kacang-kacangan, termasuk lentil, kacang polong, dan kacang hitam.
Baca juga: Idealnya, Sperma Harus Keluar Berapa Kali dalam Seminggu?
Dilansir dari Healthline, menjaga penis pada suhu yang tepat dapat memungkinkan banyak aliran udara ke skrotum yang dapat membantu menumbuhkan lingkungan yang baik untuk sperma sehat.
Disarankan memilih celana dalam berbahan katun dari pada sintetis karena akan membantu mengontrol aliran udara dan suhu.
Kebiasaan memakai celana ketat dan bahan sintetis yang panas berisiko bisa menurunkan kesuburan pria.
Selain itu, para pria sebaiknya tidak terlalu sering ke sauna atau mandi air panas. Pasalnya,
suhu panas berlebih dapat mengurangi jumlah sperma seseorang.