Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Insulin Tidak untuk Menurunkan Kadar Gula

Kompas.com - 27/09/2022, 13:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEKELIRUAN memandang diabetes berawal dari kekeliruan memahami fungsi insulin. Hal ini terkait dengan sejarah penemuannya yang cukup fenomenal. Beberapa penulis sejarah sains bahkan menyebutnya kontroversial.

Berawal dari kedatangan Frederick Banting ke Universitas Toronto, Kanada. Dia adalah seorang dokter bedah muda yang bertugas di pinggiran, bukan seorang peneliti.

Dia berhasil meyakinkan Profesor MacLeod yang bekerja sebagai ahli fisiologi di universitas tersebut.

Banting tentu saja tidak dipusingkan oleh berbagai sertifikat yang harus dimiliki seorang peneliti, seperti sekarang. Dia hanya cukup menawarkan gagasan dan kapasitasnya untuk mengelola gagasan tersebut.

Kalau sekarang, meski Anda memiliki gagasan yang luar biasa, jika tidak memiliki berbagai sertifikat atau lembaga pendanaan, karya Anda tidak akan dimuat di jurnal begengsi.

Banting kemudian mengajak Charles Best untuk terlibat dalam proyeknya tersebut. Best adalah seorang mahasiswa kedokteran tahap akhir. Betul-betul pasangan yang tepat dan tidak mungkin terjadi saat ini.

Banting dan Best berhasil mengisolasi cairan yang dihasilkan oleh pankreas. Cairan tersebut kemudian diuji cobakan pada seekor anjing yang mengalami diabetes. Percobaan ini memberikan hasil yang menggembirakan.

Percobaan-percobaan berikutnya kurang memberikan hasil menggembirakan. Hal ini terkait upaya pemurnian cairan yang dihasilkan pankreas tersebut.

Hal ini mendorong Profesor MacLeod untuk campur tangan. Beliau kemudian mengajak koleganya J.J. Collip, seorang ahli pemurnian zat untuk terlibat. Hasilnya adalah penemuan insulin.

Insulin pertama kali diuji coba pada manusia tahun 1922. Pasien pertamanya adalah Leonard Thompson, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dengan keluhan diabetes. Thompson mengalami glikosuri hingga 5 liter per hari.

Kadar glukosa darahnya juga mencapai lebih dari 500 mg/dl. Walaupun telah dibatasi asupan makanan sangat rendah, kondisinya sangat kritis hingga diramalkan tidak dapat bertahan dalam beberapa hari.

Setelah Banting dan Best memberikan insulin untuk pertama kali, kondisinya membaik. Kondisinya semakin membaik seiring pemberian insulin pada hari-hari berikutnya. Digambarkan semakin sehat, semakin bugar.

Kabar kesembuhan Thompson menyebar dengan cepat. Terjadi eforia dalam penanganan diabetes di seluruh Amerika Utara. Sayangnya disertai kekeliruan dalam memahami diabetes.

Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh ketiadaan atau kekurangan insulin. Kekeliruan yang bertahan hingga kini.

Sebetulnya pemahaman diabetes sebagai penyakit yang disebabkan ketiadaan atau kekurangan insulin harus sudah dikoreksi sejak lama.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau