Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2022, 15:06 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Perselingkuhan bisa menghilangkan rasa percaya terhadap pasangan.

Namun selain itu, trauma yang mendalam akan dirasakan oleh para korban perselingkuhan.

Akan sangat wajar ketika seseorang ingin mengetahui kenapa pasangan berselingkuh, tetapi mengatasi trauma perselingkuhan perlu dijadikan prioritas utama agar tetap bisa melanjutkan kehidupan.

Baca juga: 5 Dampak Perselingkuhan dalam Rumah Tangga pada Kesehatan

Healthline menjelaskan bahwa mengatasi trauma perselingkuhan tidak mudah dan cenderung akan berimbas pada kesehatan mental dan fisik.

Namun jangan cemas, berikut adalah cara mengatasi trauma perselingkuhan agar tetap bisa sehat secara fisik dan mental yang disarikan dari Verywell Mind dan Healthline.

1. Mencari titik permasalahan

Mengatasi trauma perselingkuhan memang tidak mudah, tetapi mencari titik permasalahan akan membantu untuk lebih berdamai dengan keadaan.

Mencari titik permasalahan penyebab perselingkuhan bisa dikomunikasikan dengan pasangan sehingga akan mendapatkan jalan keluar untuk menyelesaikannya.

Dengan cara ini, rasa ragu dan kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri bisa dihindari sehingga tidak akan mengganggu kehidupan, termasuk kehidupan sosial.

2. Menerima perasaan

Melakukan atau menjadi korban perselingkuhan cenderung membuat seseorang merasa malu atau terhina.

Rasa marah, sedih, atau sakit akan dirasakan sehingga membuat seseorang menghindarinya.

Bersembunyi dari emosi yang dirasakan memang terlihat sebagai cara yang paling mudah untuk diambil, tetapi akan membuat perasaan tersebut sulit untuk dikontrol di kemudian hari.

Mencoba untuk menerima perasaan yang muncul akan membantu untuk lebih memahami diri dan bisa dengan lebih mudah mencari jalan untuk berdamai dengan rasa trauma.

Baca juga: Bisa Sebabkan Trauma, Bagaimana Cara Move On Dari Masa Lalu?

3. Fokus pada keinginan

Trauma perselingkuhan biasanya berakhir pada dua pilihan, untuk melanjutkan hubungan atau menghentikannya.

Memilih salah satu dari kedua pilihan tersebut tidak mudah dan butuh proses serta waktu yang lama.

Namun, hal tersebut bisa menimbulkan stres yang berakibat pada masalah kesehatan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau