Anda mungkin akan mulai merasa lebih baik setelah beberapa minggu perawatan. Namun, hanya dokter yang dapat memberi tahu Anda apakah Anda masih memiliki bakteri yang menularkan penyakit.
Jika sudah tidak, Anda mungkin dapat kembali ke rutinitas harian Anda.
Baca juga: Cara Penularan TBC yang Harus Diwaspadai
Jika tubuh Anda tidak merespons obat yang biasa digunakan untuk mengobati TBC, Anda memiliki kondisi resistan terhadap obat.
Jika demikian, Anda harus diobati dengan kombinasi obat dan Anda perlu mengkonsumsi obat ini untuk jangka waktu yang lebih lama.
Jika sampai beberapa jenis obat tidak berhasil mengatasi kondisi Anda, Anda mengalami apa yang disebut dokter sebagai “TBC yang resistan terhadap berbagai obat”.
Anda harus minum obat kombinasi selama 20-30 bulan. Obat TBC ini meliputi:
Tuberkulosis yang resisten terhadap obat termasuk kondisi langka dan serius.
Banyak obat umum TBC yang diberikan (termasuk isoniazid, rifampisin, fluorokuinolon, dan setidaknya salah satu antibiotik yang disuntikkan) tidak menyembuhkan penyakit.
Penelitian menunjukkan bahwa kondisi tuberkulosis yang kebal obat tersebut dapat disembuhkan hanya sekitar 30-50 persen.
Baca juga: Jenis-jenis TBC dan Ciri-cirinya yang Perlu Diwaspadai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.