Bumil yang belum menyadari bahwa air ketubannya pecah kemungkinan berpikir bahwa ia ingin buru-buru ke toilet namun sebelum sampai di kloset, air sudah mengalir dengan deras.
Perlu diingat, cairan urine dan air ketuban memiliki perbedaan yang terlihat nyata.
Seperti dipaparkan pada poin ketiga, ketuban tidak berbau dan cenderung jernih. Sementara, urine bewarna kekuningan dan berbau seperti anomia.
Jika Anda masih tidak tahu apakah itu cairan ketuban atau air seni, cobalah duduk selama beberapa menit lalu berdiri. Apabila masih ada cairan yang keluar, kemungkinan itu merupakan air ketuban yang telah pecah.
Tekstur air ketuban sangat tipis dan cair. Hal itu berbeda dari keputihan yang kental dan memiliki variasi warna, dari bening hingga abu-abu.
Baca juga: Ketuban Pecah Dini: Penyebab, Tanda, Penanganan, dan Cara Mencegah
Jika Anda mengalami tanda-tanda air ketuban pecah, segera hubungi dokter atau bidan.
Tenaga kesehatan kemungkinan meminta Anda untuk tetap beristirahat di rumah apabila Anda belum merasakan kontraksi.
Kendati begitu, Anda dianjurkan segera ke rumah sakit dalam keadaan berikut: