Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Tumor Tumbuh di Rahim Ibu Hamil?

Kompas.com - 06/11/2022, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan wanita ketat menjaga kesehatan mereka selama masa kehamilan. Namun, apa yang terjadi jika ditemukan tumor di rahim ibu hamil?

Tumor jinak yang tumbuh di rahim wanita disebut juga sebagai fibroid atau mioma uteri.

Fibroid bisa sekecil kismis atau sebesar jeruk bali Seperti tumor lainnya, fibroid adalah daging tumbuh yang bersifat non-kanker.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh Nyeri di Payudara, Bisa Jadi Tanda Tumor

Fibroid rahim atau mioma merupakan tumor yang tumbuh dari sel otot rahim wanita. Kondisi ini dapat terjadi saat wanita sedang hamil.

Tumor atau fibroid ini dapat muncul selama masa subur seorang wanita hingga pramenopause. Seorang wanita lebih berisiko mengalami kondisi ini karena faktor genetik, obesitas, atau masa awal pubertas.

 

Tumor jinak atau fibroid dapat tumbuh di rahim ibu hamil

Melansir Baby Center, tumor jinak atau fibroid ternyata dapat tumbuh di rahim wanita yang sedang hamil. Ini dapat dideteksi saat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi medis (USG).

Kebanyakan wanita tidak bergejala sehingga tidak tahu ada tumor jinak tumbuh di rahimnya sebelum melakukan USG. Sementara, beberapa wanita terutama yang sedang hamil, kemungkinan mengalami gejala berikut:

  1. Sakit punggung yang parah
  2. Perasaan sesak, nyeri, atau tekanan di perut bagian bawah
  3. Kram yang menyakitkan, mirip dengan kram menstruasi
  4. Lebih sering buang air kecil
  5. Sakit saat berhubungan seks
  6. Sembelit atau buang air besar yang menyakitkan, terutama jika fibroid memberikan banyak tekanan pada area usus

Tumor atau fibroid rahim yang berukuran sedang-besar memberi tekanan pada kandung kemih atau usus ibu hamil. Dalam hal ini, tumor umumnya mempersulit perkembangan kepala janin.

Baca juga: 8 Faktor Risiko Tumor Otak yang Perlu Anda Ketahui

Mengutip Mayo Clinic, tumor yang tumbuh atau berkembang di rahim ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan kehamilan hingga kondisi fatal berikut:

  1. Perdarahan dan nyeri: sekitar 30 persen wanita yang memiliki tumor di rahim mengalami nyeri dan pendarahan pada trimester pertama kehamilan.
  2. Keguguran: kondisi ini mungkin terjadi pada trimester pertama kehamilan.
  3. Mengganggu posisi janin: keberadaan tumor mengakibatkan bayi sungsang atau posisi kepala berada bayi dalam rahim berada di atas dan bokong atau kaki.
  4. Solusio plasenta: ini terjadi saat fibroid menghalangi plasenta dan menyebabkan sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari rahim. Hal ini menyebabkan bayi tidak mendapatkan oksigen atau nutrisi yang cukup. Solusio plasenta jamak terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
  5. Persalinan prematur: persalinan prematur merupakan kelahiran sebelum 37 minggu kehamilan. Wanita dengan dengan fibroid berisiko alami persalinan prematur, terutama jika jumlah tumor banyak dan terletak di dekat plasenta.
  6. Ketuban pecah dini: ini adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika kantung atau selaput ketuban di sekitar bayi Anda pecah lebih awal (sebelum 37 minggu).

Baca juga: Kenali Apa itu Tumor, Jenis, Cara Mencegah

Mengatasi fibroid selama kehamilan

Umumnya, dokter tidak menganjurkan pengobatan fibroid rahim atau tumor jinak selama masa kehamilan. Jika terjadi gejala tertentu, dokter kemungkinan merekomendasikan pereda nyeri ringan, istirahat, dan hidrasi.

Perawatan baru dapat dilakukan setelah persalinan yaitu dengan operasi miomektomi atau histerektomi yang dilakukan tergantung pada ukuran, pertumbuhan, jumlah, dan tingkat keparahan fibroid.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com