“Pola hidup sedenter, lebih jarang bergerak lalu pola frekuensi makannya jadi meningkat. Food service lebih gampang ya tinggal mager aja di rumah, lalu juga porsi makannya mungkin bisa jadi bertambah, yang jarang itu malah apa, malah melakukan cek pengecekan kesehatan, cek gula darah itu lebih jarang,” imbuh Noviana.
Kondisi ini juga akan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit metabolisme dan peningkatan berat badan.
Untuk menurunkan berat badan, perlu diperhatikan asupan makanan yang menyumbang kalori yang besar, termasuk gula ada lemak
Noviana menjelaskan bahwa lemak sendiri memiliki 9 kalori per gram yang ternyata 2 kali lipat lebih besar dari kalori protein dan gula.
Yunir menambahkan bahwa cara mengatasi penumpukan lemak sendiri “harus diimbangi yang masuk dan yang keluar.”
Caranya adalah dengan menghitung kalori dan berolahraga, seperti jogging atau bersepeda selama satu jam.
Baca juga: 4 Cara untuk Menurunkan Risiko Komplikasi Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.