KOMPAS.com -Sakit kepala merupakan salah satu masalah kesehatan umum, banyak obat yang menjadi pilihan.
Ada obat sakit kepala yang dijual bebas, ada juga yang merupakan resep dokter. Keduanya sama-sama memiliki kemungkinan efek samping yang perlu Anda perhatikan.
Mengutip Cleveland Clinic, secara umum, ada 3 jenis obat sakit kepala menurut fungsinya, yaitu:
Meredakan rasa sakit dan gejala lainnya
Terapi abortif untuk menghentikan proses di balik nyeri kepala
Terapi pencegahan untuk mengurangi seberapa sering dan seberapa parah sakit kepala Anda
Mengutip WebMD, berikut beberapa obat untuk meredakan sakit kepala yang dijual bebas dan kemungkinan efek sampingnya:
1. Parasetamol
Contoh: Panadol dan Tylenol
Kemungkinan efek samping: perubahan jumlah darah dan kerusakan hati. Ini beberapa efek samping meski sudah dikonsumsi sesuai petunjuk.
2. Aspirin
Contoh: Bayer, Bufferin, dan Ecotrin.
Kemungkinan efek samping: mulas, pendarahan gastrointestinal (GI), penyempitan saluran udara (bronkospasme), anafilaksis, dan tukak lambung. Jangan berikan aspirin kepada anak di bawah 14 tahun karena dapat menyebabkan penyakit langka, tapi serius yang disebut sindrom Reye.
Mengutip Cleveland Clinic, berikut beberapa obat untuk meredakan sakit kepala yang biasanya diresepkan dokter dan efek sampingnya:
5. Antiemetik prometazin HCI
Contoh: Phenergan
Kemungkinan efek samping: kebingungan, kantuk, pusing, gangguan GI, mimpi buruk, gerakan otot yang tidak terkendali, dan gerakan menampar atau menggigit bibir.
6. Proklorperazin
Contoh: Compazine
Kemungkinan efek samping: kebingungan, kantuk, pusing, gangguan GI, rangsangan, mimpi buruk, gerakan otot tak terkendali, dan menggigit bibir.
7. Trimethobenzamide HCI
Contoh: Tigran
Kemungkinan efek samping: hipotensi, penglihatan kabur, mengantuk, pusing, disorientasi, gerakan otot yang tidak terkendali, dan menggigit bibir.
Kemungkinan efek samping: gerakan otot yang tidak terkendali, gerakan menggigit bibir atau mengunyah, kepekaan terhadap sinar matahari, nyeri pada kaki bagian bawah, dan diare.
9. Antihistamin siproheptadin HCI
Contoh: Periactin
Kemungkinan efek samping: Berat badan bertambah, mengantuk.
10. Diphenhydramine HCI
Contoh: Benadryl
Kemungkinan efek samping: mengantuk, pusing, koordinasi tubuh terganggu, dan perubahan perilaku.
Anda bisa menanyakan kepada dokter Anda tentang kecocokan obat itu dengan kondisi Anda dan kemungkinan efek sampingnya.
Mengutip Cleveland Clinic, berikut obat-obatan yang dapat menghentikan sakit kepala dan kemungkinan efek sampingnya:
1. Ergot, dihydroergotamine, mesylate
Contohnya: DHE-45, Migranal Intranasal
Kemungkinan efek samping: mual, mati rasa pada jari tangan dan kaki. Obat-obatan ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah Anda. Jika Anda memiliki riwayat penyakit arteri koroner, infark miokard atau stroke, Anda tidak boleh minum obat ini.
Kemungkinan efek samping: mual, sakit kepala, mengantuk, mulut kering, pusing, kelelahan, sensasi panas atau dingin, nyeri dada, kemerahan, rasa sesak di sekitar dada atau tenggorokan, mati rasa. Obat-obatan ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Jika Anda memiliki riwayat penyakit arteri koroner, infark miokard atau stroke, Anda tidak boleh minum obat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Siapa yang Berisiko Terkena Penyakit Tiroid?https://health.kompas.com/read/22K11170000168/siapa-yang-berisiko-terkena-penyakit-tiroid-https://asset.kompas.com/crops/GxefYrbVF-8gtXx55DLLf5o1keQ=/81x0:881x533/195x98/data/photo/2019/08/29/5d67a5fa4259f.jpg