Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Saraf dan Cara Menjaga Kesehatannya

Kompas.com - 17/11/2022, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah kamu anggota tubuh kita saling berkomunikasi satu sama lain? Jika tidak, kita tidak bisa bergerak.

Siapa yang melakukan peran agar antaranggota tubuh berkomunikasi? Dialah saraf kita.

Saraf merupakan kumpulan serat yang bertugas merima dan mengirim pesan antara anggota tubuh dan otak.

Saraf memiliki sistem, di mana jaringan komunikasi utama tubuh berlangsung.

Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf dan sel saraf yang membawa pesan:

  • Dari otak/sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh
  • Ke otak/sumsum tulang belakang dari seluruh tubuh

Pesan dikirim oleh sistem saraf melalui perubahan kimia dan listrik di dalam sel saraf (neuron).

Baca juga: Fungsi Rahim dan Cara Menjaga Kesehatannya


Fungsi 

Diperkirakan tubuh manusia memiliki ratusan saraf dan miliaran neuron dari atas kepala hingga ujung jari kaki.

Mengutip Cleveland Clinic, ada pun fungsi saraf bertugas mengirimkan pesan meliputi untuk:

  • Tubuh memiliki refleks bergerak
  • Seluruh indra berfungsi baik penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, maupun sentuhan.
  • Tekanan darah teratur
  • Pernafasan
  • Pencernaan
  • Detak jantung
  • Respons stres berjalan

Baca juga: Fungsi Rambut Ketiak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Mengutip Cleveland Clinic, saraf kita dibagi dalam bagian sistem saraf yang berkomunikasi satu sama lain:

  • Sistem saraf perifer

Sistem saraf perifer atau dikenal juga sebagai sistem saraf tepi merupakan jaringan saraf yang mengirimkan (membawa) sinyal dari seluruh tubuh kita ke sumsum tulang belakang.

Sumsum tulang belakang merupakan bagian dari sistem saraf pusat.

  • Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

Sistem saraf pusat bertugas menerima dan menafsirkan sinyal saraf dari sistem saraf tepi kita.

Otak mengintegrasikan pesan (input) untuk menginformasikan semua yang manusia lakukan, termasuk bagaimana kamu bergerak, merasakan, berperilaku, dan berpikir.

Baca juga: 7 Fungsi Keringat bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui

Beberapa reaksi bersifat refleksif, terjadi di bawah tingkat kesadaran, seperti menjauhkan tangan dari kompor yang panas.

Berikut gambaran bagaimana fungsi saraf bekerja ketika saraf mengirimkan impuls listrik:

  • Sinyal bergerak melalui akson, koneksi pengkabelan saraf
  • Pesan diubah menjadi sinyal kimia di ujung saraf yang disebut axon hillock
  • Bahan kimia melepaskan molekul yang disebut neurotransmiter, menuju ruang yang menjembatani antara satu neuron dengan neuron lainnya. Jembatan ini disebut sinapsis.
  • Neurotransmiter berikatan dengan reseptor pada otot atau neuron penghubung dan mengubahnya menjadi sinyal listrik lain.
  • Sinyal listrik kemudian melanjutkan perjalanan ke neuron berikutnya
  • Proses tersebut akan berulang sampai pesan mencapai targetnya.

Baca juga: Fungsi Kolesterol dan Kadar Aman untuk Kesehatan

Cara menjaga kesehatannya

Karena fungsi saraf yang sangat kompleks dan penting, kita harus menjaga kesehatannya.

Kepala Neurologi di Changi General Hospital (CGH), Dr Koh Yeow Hoay mengatakan bahwa kerusakan sistem saraf sering disebabkan oleh diabetes tipe 2 (diabetes melitus) yang tidak terkontrol dengan baik dan penyakit ginjal kronis.

Mengutip HealthXchange, untuk menjaga kesehatan fungsi saraf, kita bisa melakukan beberapa langkah berikut:

1. Menerapkan pola makan yang sehat

Pola makan seimbang membantu mendukung sistem saraf yang sehat. Pilihan yang baik adalah jenis makanan Mediterania, yang terdiri dari:

  • Biji-bijian
  • Sayuran
  • Kacang-kacangan
  • Buah-buahan
  • Ikan

Kita perlu memperhatikan dipenuhinya vitamin B12 agar saraf berfungsi dengan baik. Contoh makanan yang kaya vitamin B12:

  • Telur
  • Daging merah tanpa lemak
  • Sereal sarapan yang diperkaya vitamin B12
  • Produk susu (misalnya susu, keju, yogurt)
  • Ikan dan kerang-kerangan (misalnya salmon, tuna, kerang)

Baca juga: 5 Fungsi Tulang dan Cara Menjaga Kesehatannya

2. Kontrol asupan alkohol dan berhenti merokok

Kelebihan alkohol dan kebiasaan merokok dapat merusak saraf dan banyak bagian tubuh lainnya.

3. Berolahraga secara teratur

Olahraga mendorong regenerasi saraf. Jika memungkinkan, usahakan untuk melakukan aktivitas fisik selama 150 menit dalam seminggu.

Jika olahraga aktif tidak memungkinkan, kamu bisa melakukan aktivitas sederhana agar anggota badan tetap bergerak.

Misalnya, kamu bisa naik-turun tangga, berkebun, atau aktivitas rumahan lainnya.

Tetap bergerak aktif dapat meningkatkan kekuatan otot dan mencegah pengecilan otot pada anggota tubuh.

Baca juga: Fungsi Kelenjar Tiroid untuk Kesehatan Tubuh

4. Jika kamu penderita diabetes, kendalikan diabetesmu

Gula darah tinggi yang tidak terkontrol akan merusak saraf dan dapat menyebabkan ulkus kaki yang lama untuk sembuh.

Jika tidak terdeteksi dan diobati sejak dini, ulkus kaki dapat terinfeksi hingga memerlukan amputasi (pada kasus yang parah).

Orang dengan diabetes harus merawat kaki mereka secara khusus, mewaspadai setiap lepuh, ulkus atau luka, dan segera melakukan tindakan perawatan.

5. Periksa obatmu

Beberapa obat dapat menyebabkan gengguan atau penyakit saraf (neuropati), seperti obat kejang tertentu dan obat kemoterapi.

Sehingga, penting untuk memeriksa obatmu dengan bertanya ke dokter.

Apakah efek samping obat besar terhadap kesehatan sarafmu? Nantinya, kamu bisa tahu apakah perlu mengganti obat atau tidak.

Baca juga: Fungsi Payudara bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau