Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Penyakit Saraf yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 18/11/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah Anda saraf yang memiliki banyak fungsi, beragam juga penyakitnya?

Saraf yang merupakan kumpulan serat tipis berfungsi merima dan mengirim pesan antara anggota tubuh dan otak/sumsum tulang belakang.

Ia menjalankan fungsinya sebagai sistem tubuh untuk membangun kesehatan kita, seperti:

  • Berpikir
  • Bergerak, menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh
  • Menjalankan fungsi indra
  • Tidur
  • Menggerakkan jantung untuk berdetak dan paru-paru untuk bernapas
  • Mencerna makanan
  • Merespons stres
  • Memproses terjadinya pubertas

Saraf dengan sistemnya adalah pusat komando untuk tubuh kita.

Sayangnya, ada ribuan gangguan atau kondisi yang dapat menyebabkan penyakit saraf.

Saraf yang rusak parah bisa menyebabkan pengiriman atau penerimaan pesan antaranggota tubuh berhenti.

Keadaan ini bisa menyebabkan Anda mengalami mati rasa, kesemutan, atau nyeri.

Baca juga: Fungsi Saraf dan Cara Menjaga Kesehatannya

Mengutip Hopkins Medicine, berikut macam-macam penyakit saraf yang tidak bisa disepelekan:

1. Penyakit Alzheimer

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, penyakit Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang terjadi ketika sel saraf di otak mati.

Jenis penyakit saraf ini mengakibatkan perilaku berikut:

Gangguan memori, pemikiran, dan perilaku

  • Kebingungan
  • Kegelisahan
  • Perubahan kepribadian dan perilaku
  • Penghakiman yang terganggu
  • Gangguan komunikasi
  • Ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk
  • Kemunduran bahasa
  • Gangguan proses berpikir yang melibatkan kesadaran visual dan spasial
  • Apatis emosional

2. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)

Sklerosis lateral amiotrofik adalah jenis penyakit neuron motorik yang fatal.

ALS itu adalah salah satu gangguan paling merusak yang memengaruhi fungsi saraf dan otot.

Penyakit ini ditandai dengan degenerasi progresif sel-sel saraf di sumsum tulang belakang dan otak.

Gejala dari jenis penyakit saraf ini meliputi:

  • Kedutan dan kram otot, terutama di tangan dan kaki
  • Kehilangan kontrol motorik di tangan dan lengan
  • Gangguan dalam penggunaan lengan dan kaki
  • Tersandung dan jatuh
  • Menjatuhkan barang
  • Kelelahan yang terus-menerus
  • Periode tertawa atau menangis yang tidak terkendali
  • Bicara cadel dan kesulitan dalam memproyeksikan suara

Seiring perkembangan penyakit, gejala mungkin termasuk:

  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Kelumpuhan

Baca juga: Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diwaspadai

3. Cedera tulang belakang akut

Sumsum tulang belakang adalah kumpulan saraf yang membawa pesan antara otak dan seluruh tubuh untuk gerakan dan sensasi.

Cedera tulang belakang akut terjadi akibat adanya benturan yang mengakibatkan memar, robekan sebagian, atau robekan keseluruhan.

Kondisi ini merupakan penyebab umum kecacatan permanen dan kematian pada anak-anak dan orang dewasa.

Gejala paling umum dari cedera tulang belakang akut adalah

  • Kelemahan otot
  • Hilangnya gerakan otot sukarela di dada, lengan, atau kaki
  • Masalah pernapasan
  • Kehilangan perasaan di dada, lengan, atau kaki
  • Hilangnya fungsi usus dan kandung kemih

4. Ataksia

Ataksia adalah kondisi yang menyebabkan orang kehilangan kendali otot di lengan dan kaki. Salah satu penyebabnya adalah kerusakan saraf.

Hal ini dapat menyebabkan kurangnya keseimbangan, koordinasi, dan kesulitan berjalan.

Ataksia dapat memengaruhi jari, tangan, lengan, kaki, tubuh, ucapan, dan bahkan gerakan mata.

Jenis penyakit saraf memiliki gejala sebagai berikut:

  • Masalah keseimbangan dan koordinasi (dipengaruhi lebih dulu)
  • Koordinasi tangan, lengan, dan kaki yang buruk
  • Cacat bicara
  • Kiprah berbasis lebar (cara berjalan)
  • Kesulitan menulis dan makan
  • Gerakan mata lambat

Baca juga: Bagaimana Pengobatan Rumahan Saraf Kejepit?

5. Bell's palsy

Bell's palsy adalah episode kelemahan atau kelumpuhan otot wajah yang tidak dapat dijelaskan.

Kondisi ini diakibatkan oleh kerusakan saraf wajah. Gejalanya dapat datang tiba-tiba dan memburuk selama 48 jam.

Gejala penyakit saraf ini meliputi:

  • Gerakan otot yang tidak teratur yang mengontrol ekspresi wajah, seperti tersenyum, menyipitkan mata, berkedip, atau menutup kelopak mata
  • Kehilangan perasaan di wajah
  • Sakit kepala
  • Merobek
  • Mengiler
  • Hilangnya indra perasa pada dua pertiga bagian depan lidah
  • Hipersensitivitas terhadap suara di telinga yang terkena (hiperakusis)
  • Ketidakmampuan untuk menutup mata pada sisi wajah yang terkena

6. Aneurisma otak

Aneurisma otak (aneurisma serebral atau aneurisma intrakranial) adalah pembengkakan yang timbul dari area yang melemah di dinding pembuluh darah di otak.

Jika aneurisma otak membesar dan dinding pembuluh darah menjadi terlalu tipis, aneurisma akan pecah dan mengeluarkan darah ke ruang sekitar otak.

Kehadiran aneurisma otak mungkin tidak diketahui sampai pecah.

Sebagian besar aneurisma otak tidak memiliki gejala dan berukuran kecil (berdiameter kurang dari 10 ml atau kurang dari 0,4 inci).

Namun, sebagian aneurisma yang belum pecah juga bisa memiliki gejala karena mengganggu fungsi saraf mata di sekitarnya, sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Sakit mata
  • Perubahan penglihatan
  • Gerakan mata berkurang

Baca juga: Macam-macam Penyakit Paru-paru yang Harus Diwaspadai

7. Sindrom Guillain-Barré (GBS)

Sindrom Guillain-Barré (GBS) adalah penyakit saraf di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf tepi, bagian dari sistem saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala pertama penyakit saraf ini termasuk kelemahan atau kesemutan di kaki dengan kondisi yang semakin memburuk.

Ini terkadang menyebar ke lengan dan tubuh bagian atas.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin tidak dapat menggunakan otot sama sekali. Kemudian, Anda bisa mengalami kondisi sebagai berikut:

  • Lumpuh
  • Sulit bernapas
  • Tekanan darah tinggi
  • Fungsi jantung menurun

8. Multiple sclerosis (MS)

Multiple sclerosis adalah penyakit jangka panjang (kronis) pada sistem saraf pusat.

Penyakit saraf ini dianggap sebagai gangguan autoimun, suatu kondisi di mana tubuh menyerang dirinya sendiri secara tidak sengaja.

Multiple sclerosis mempengaruhi orang secara berbeda. Beberapa orang dengan penyakit saraf ini mungkin hanya memiliki gejala ringan.

Orang lain mungkin kehilangan kemampuan untuk melihat dengan jelas, menulis, berbicara, atau berjalan ketika fungsi saraf terganggu.

Umumnya, gejala pertama dari multiple sclerosis adalah:

  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Distorsi warna merah-hijau
  • Nyeri dan kehilangan penglihatan karena pembengkakan saraf optik (optic neuritis)
  • Kesulitan berjalan
  • Perasaan atau nyeri yang tidak normal, seperti mati rasa, tertusuk, atau kesemutan (parestesia)

Baca juga: Bagaimana Diabetes Memicu Kerusakan Saraf?

9. Myasthenia gravis

Myasthenia gravis (MG) adalah kelainan autoimun kronis di mana antibodi menghancurkan komunikasi antara saraf dan otot, mengakibatkan kelemahan otot rangka.

Myasthenia gravis mempengaruhi otot-otot sadar tubuh, terutama otot-otot yang mengontrol mata, mulut, tenggorokan, dan anggota tubuh.

Gejala penyakit saraf ini yang paling umum meliputi:

  • Masalah visual, termasuk kelopak mata terkulai (ptosis) dan penglihatan ganda (diplopia)
  • Kelemahan dan kelelahan otot
  • Kesulitan menelan atau mengucapkan kata-kata
  • Kelemahan leher atau anggota badan

Krisis myasthenia gravis dapat melibatkan kesulitan menelan atau bernapas.

10. Stroke

Stroke atau serangan otak, terjadi ketika aliran darah ke otak Anda terhenti.

Otak membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang konstan agar dapat bekerja dengan baik.

Jika suplai darah dihentikan bahkan untuk waktu yang singkat, ini dapat menyebabkan masalah.
Sel-sel otak mulai mati hanya dalam beberapa menit tanpa darah atau oksigen.

Stroke dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk:

  • Bergerak
  • Berbicara
  • Makan
  • Pikirkan dan ingat
  • Kendalikan usus dan kandung kemih Anda
  • Kendalikan emosi Anda
  • Mengontrol fungsi tubuh vital lainnya

Gejala stroke mungkin termasuk:

  • Kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau tungkai, biasanya pada satu sisi tubuh
  • Mengalami kesulitan berbicara atau memahami
  • Masalah dengan penglihatan
  • Pusing atau masalah dengan keseimbangan atau koordinasi
  • Masalah dengan gerakan atau berjalan
  • Pingsan (kehilangan kesadaran) atau kejang
  • Sakit kepala parah tanpa penyebab yang diketahui, terutama jika terjadi secara tiba-tiba

Baca juga: Macam-macam Penyakit Hati yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com