KOMPAS.com - Polio adalah salah satu penyakit menular yang bisa berdampak fatal pada anak balita, terutama yang belum diimunisasi polio.
Menurut Kementerian Kesehatan, polio adalah momok kesehatan yang paling ditakuti pada abad ke-20.
Namun, dunia tidak tinggal diam. Sejak 1950an silam, pemberantasan penyakit ini mulai dilakukan di banyak negara.
Baca juga: Kemenkes Tetapkan KLB Polio di Indonesia, Ditemukan 1 Kasus di Aceh
Pada 1988, pemberantasan penyakit ini secara global juga digalakkan. Sasarannya 2,5 miliar anak diimunisasi polio. Dilansir dari Antara, Indonesia telah mendapatkan status bebas polio pada 2014 lalu.
Namun, pada medio 2004-2005 ada Kejadian Luar Biasa polio yang dilaporkan di 47 kota/kabupaten di 10 provinsi. Selain itu, dilaporkan ada 1 kasus polio tipe 2 di Aceh, pada 15 November 2022.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali apa itu polio, gejala, dan penyebabnya.
Baca juga: Kemenkes: Anak Penderita Polio di Aceh Ototnya Mengecil, Bisa Jalan Meski Tertatih
Dikutip dari SariPediatri, polio adalah penyakit menular yang menyerang saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan, penyusutan otot, sampai kematian dalam hitungan jam.
Kematian karena polio bisa terjadi lantaran otot-otot di organ pernapasan turut lumpuh dan tidak bisa digerakkan.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan karena merusak saraf pada sumsum tulang belakang.
Polio bisa menyerang usia berapa pun. Namun, penyakit ini relatif berbahaya bagi anak balita, terutama yang belum diimunisasi polio atau tinggal di daerah dengan cakupan imuniasi polio yang rendah.
Baca juga: Vaksinasi Polio di Aceh Rendah, Kemenkes: Ibu-ibu Takut Anaknya Kena KIPI
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.