KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin menganggap asam urat atau gout sebagai radang sendi yang tidak mengancam nyawa.
Ya, orang dengan asam urat mungkin awalnya hanya merasakan gejala berupa nyeri pada sendi tertentu yang dimulai dari jempol kaki.
Namun, rasa sakit atau nyeri tersebut jika dibiarkan dapat menjalar ke area lutut, siku, pergelangan kaki, hingga jari tangan. Seseorang juga berpotensi mengalami gejala lebih lanjut, seperti:
Baca juga: Gangguan Tidur Sleep Apnea Picu Risiko Asam Urat, Kok Bisa?
Asam urat bukan penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara langsung, namun bisa mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani atau diobati dengan tepat.
Menurut Athritis Foundation, asam urat dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular, termasuk gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.
Meski, ada banyak faktor yang mengakibatkan penyakit kardiovaskular, penumpukan kristal asam urat dapat merusak pembuluh darah.
Asam urat juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Wanita dengan asam urat berpotensis 71 persen terkena diabetes, sementara pada pria sekitar 22 persen.
Hal ini karena orang yang mengidap asam urat cenderung memiliki tingkat peradangan yang tinggi, obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Ginjal mengeluarkan produk limbah, seperti asam urat dari tubuh. Ketika ada kadar asam urat yang tinggi, ginjal perlu berjuang untuk memproses kelebihan kadar tersebut.
Karena itu, asam urat juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ginjal sebanyak 78 persen.
Tanpa pengobatan, penyakit ginjal dapat berkembang menjadi gagal ginjal.
Pada tahap awal penyakit ginjal, seseorang akan terlihat mudah lelah dan kurang berenergi. Saat penyakit ginjal memburuk, seseorang mungkin mengalami:
Baca juga: 6 Minuman Pemicu Asam Urat, Bukan Cuma Alkohol
Orang dengan asam urat memiliki peningkatan risiko terkena batu ginjal.
Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal urat terkumpul di saluran kemih, mengendap, hingga terbentuk batu.
Batu ginjal umumya ditandai dengan beberapa kondisi berikut:
Sebuah penelitian pada tahun 2016 menunjukkan adanya risiko patah tulang yang lebih tinggi pada orang dengan riwayat asam urat.
Para peneliti mencatat bahwa partisipan dengan asam urat yang tidak ditangani dengan tepat berpotensi alami patah tulang.
Berbeda dari pasien asam urat yang rutin berobat, termasuk mengonsumsi obat-obatan seperti allopurinol dan benzbromarone, berisiko lebih rendah alami patah tulang.
Asam urat kronis dapat menyebabkan pembengkakan atau peradangan sendi yang parah. Kondisi ini jika dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan sendi.
Selain itu, asam urat juga menyebabkan orang mengalami kekakuan.
Baca juga: 9 Pemicu Asam Urat, Bukan Cuma Daging dan Alkohol
Tophi adalah kumpulan kristal urat yang terdiri dari penumpukan asam urat. Hal ini dapat berkembang pada persendian dan tulang rawan.
Kristal yang mengeras ini dapat menyebabkan benjolan dengan berbagai ukuran dan terbentuk di beberapa bagian tubuh, termasuk:
Tophi adalah tanda gout kronis yang menyebabkan kerusakan sendi sehingga lebih sulit digerakkan. Tophi yang menginfeksi atau menekan saraf dapat mengakibatkan rasa sakit parah.
Beberapa orang mungkin belum mengetahui bahwa asam urat dapat menggandakan risiko sleep apnea dan sebaliknya.
Sleep apnea diketahui sebagai suatu kondisi yang memengaruhi atau menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur. Sleep apnea umumnya ditandai dengan beberapa kondisi berikut:
Masalah mata bukan komplikasi yang sering terjadi sebagai akibat dari asam urat. Namun, kristal asam urat dapat memengaruhi bagian mata, termasuk kelopak mata, kornea, dan iris.
Tophi juga dapat memengaruhi area mata lainnya, seperti kelopak mata bagian atas.
Baca juga: 4 Pemicu Asam Urat yang Tak Terduga, Bukan Cuma Makanan dan Minuman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.