Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Penderita Nyeri Saraf

Kompas.com - 26/11/2022, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penderita nyeri saraf harus menghindari beberapa makanan dan minuman agar kondisinya tidak tambah parah.

Mengutip Everyday Health, nyeri saraf merupakan gejala gangguan atau penyakit pada saraf yang disebut sebagai neuropati.

Nyeri saraf terjadi bisa karena masalah berikut:

  • Penuaan
  • Penyakit, seperti diabetes atau multiple sclerosis
  • Infeksi, seperti herpes zoster

jika sudah menderita nyeri saraf, Anda harus menjaga keseimbangan nutrisi yang tepat dan menghindari racun agar meminimalisir kerusakan.

Apa yang Anda makan dan minum, serta bagaimana tubuh Anda menyerap nutrisi dari apa yang Anda konsumsi, dapat memperparah atau meredakan nyeri saraf Anda.

Selektif terhadap makanan menjadi bagian dari perawatan nyeri saraf yang disebut juga sebagai neuralgia.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Saraf yang Perlu Diwaspadai

Berikut beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari penderita nyeri saraf untuk meminimalisir keparahan:

1. Makanan manis

Mengutip Everyday Health, makanan manis mudah meningkatkan kadar gula darah. Jika terus berlanjut, mengakibatkan diabetes.

Sementara, diabetes merupakan kondisi umum yang menyebabkan nyeri saraf.

Sehingga, Anda yang mengalami nyeri saraf karena diabetes harus menghindari makanan manis, seperti:

  • Permen
  • Makanan porsi besar yang tinggi pati atau karbohidrat, seperti pizza, burger, dan mie instan
  • Minuman dengan tambahan gula, seperti minuman boba, bersoda, dan sirup

Jika Anda menderita diabetes, tetapi tidak mengalami nyeri saraf, Anda dapat mengontrol asupan gula untuk mencegah kerusakan saraf berkembang sejak awal.

2. Makanan berpotensi terpapar racun

Merkuri

Mengutip Everyday Health, merkuri merupakan racun yang dapat memperparah nyeri saraf karena kerusakan terjadi.

Beberapa ikan laut rentan terpapar banyak merkuri, khususnya merkuri organik yang dikenal sebagai metilmerkuri.

Pada tingkat yang cukup tinggi, keracunan metilmerkuri dikaitkan dengan:

  • Hilangnya penglihatan
  • Perasaan kesemutan, biasanya di tangan, kaki, dan di sekitar mulut
  • Kurangnya koordinasi gerakan
  • Gangguan bicara, pendengaran, dan berjalan
  • Kelemahan otot

Semakin besar ikan yang hidupnya lebih lama biasa memiliki kadar merkuri lebih tinggi karena mereka memiliki lebih banyak waktu untuk menumpuk racun ini di dalam tubuh mereka.

Mengkonsumsi ikan laut dalam jumlah besar dapat meningkatkan paparan merkuri pada seseorang.

Paparan merkuri juga meningkatkan risiko kerusakan saraf pada janin dan anak kecil yang sedang berkembang, tidak hanya penderita neuralgia.

Baca juga: 11 Makanan dan Minuman yang Pantang untuk Penderita Diabetes

Arsenik

Selain merkuri, racun yang menjadi perhatian adalah arsenik. Beberapa jenis beras rentan terpapar arsenik.

Sebagian besar beras, baik yang berwarna coklat atau putih, memiliki kadar arsenik tertentu di dalamnya, tetapi arsenik cenderung menumpuk di lapisan luar beras saja.

Varietas beras yang berwarna coklat memiliki kadar yang cenderung lebih tinggi.

Paparan jangka panjang terhadap arsenik anorganik telah dikaitkan dengan gangguan kulit dan peningkatan risiko kanker kulit, kandung kemih, dan paru-paru.

Paparan jangka pendek terhadap arsenik anorganik dalam jumlah yang sangat tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, memar, dan mati rasa atau nyeri saraf di tangan dan kaki.

Paparan arsenik anorganik di dalam rahim dan pada anak-anak yang sangat muda dikaitkan dengan gangguan perkembangan intelektual.

3. Menghindari gluten

Mengutip Everyday Health, nyeri saraf Anda bisa dipicu oleh penyakit celiac yang sensitif terhadap gluten.

Penyakit celiac ini terjadi ketika usus kecil Anda rusak karena intoleransi ekstrem terhadap gluten.

Efeknya akan menyebabkan malabsorpsi nutrisi penting dan pada akhirnya kerusakan saraf bisa terjadi.

Tes penyakit celiac adalah bagian dari proses skrining neuropati (gejala gangguan atau penyakit pada saraf).

Beberapa makanan yang mengandung gluten, seperti:

  • Produk roti
  • Permen
  • Cokelat
  • Sereal
  • Pasta
  • Saus

Baca juga: 8 Penyebab Kerusakan Saraf yang Perlu Diwaspadai

4. Makanan asin

Mengutip Ethos Health Group, makanan asin secara umum perlu dihindari penderita nyeri saraf agar tidak bertambah parah.

Endapan garam tinggi dalam aliran darah akan membatasi sirkulasi, mengakibatkan kesemutan, rasa terbakar, atau mati rasa pada saraf Anda.

Untuk meredakan stres pada saraf Anda yang menyebabkan rasa nyeri, Anda harus menghindari makanan asin.

Makanan asin ini bisa meliputi:

  • Daging olahan
  • Potongan daging beku
  • Makanan cepat saji
  • Makanan lain yang tinggi sodium

Sebagai gantinya pilihlah daging dan sayuran tanpa lemak.

5. Tinggi lemak jenuh

Mengutip Ethos Health Group, makanan tinggi lemak jenuh bisa menyebabkan Anda menderita nyeri saraf.

Sebab, lemak jenuh adalah penyebab peradangan dan peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Untuk menurunkan risiko neuropati, Anda harus makan makanan bergizi seimbang rendah lemak jenuh.

Sumber utama lemak jenuh adalah:

  • Jeroan
  • Daging sapi, domba, babi, dan daging unggas berwarna gelap
  • Gorengan
  • Mentega
  • Susu murni
  • Krim kental
  • Es krim berlemak
  • Keju

Untuk mengurangi nyeri saraf, ganti makanan berlemak jahat ini dengan alternatif tanpa lemak, seperti lentil, kedelai, dan ikan.

Anda juga bisa makan lemak sehat dalam jumlah sedang, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Baca juga: 10 Makanan dan Minuman Pemicu Gula Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

6. Alkohol

Mengutip Ethos Health Group, saraf sensitif terhadap alkohol karena sebenarnya ini adalah racun (tanpa nilai gizi).

Jika Anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol berlebihan, Anda bisa menderita nyeri saraf.

Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan menyebabkan keracunan tubuh, kekurangan vitamin dan meningkatkan peradangan, yang berhubungan langsung dengan kesehatan saraf.

Sehingga, penderita nyeri saraf harus menghindari alkohol.

Mungkin tidak masalah bagi orang sehat untuk menikmati alkohol dalam jumlah sedang.

Namun jika Anda sudah mengalami nyeri saraf berulang, alkohol mungkin hanya akan memperburuk kondisi Anda.

7. Produk kafein

Mengutip Lone Star Neurology, kafein merangsang impuls saraf dan meningkatkan produktivitas kerjanya.

Namun, orang dengan disfungsi neurologis atau tanda neuropati diabetik dilarang mengkonsumsi makanan atau minuman berkafein.

Sebab, bisa meningkatkan reaksi berdenyut yang menyakitkan dan mengurangi kemungkinan pulih dari sindrom saraf terjepit.

Produk berkafein meliputi:

  • Minuman berenergi
  • Kopi
  • Teh
  • Soda manis

Baca juga: 13 Makanan dan Minuman yang Bisa Mencegah Keinginan Makan Manis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com