KOMPAS.com - Sejumlah kebiasaan sehari-hari bisa menjadi penyebab kerusakan otak yang mungkin tidak Anda sadari.
Mengutip Medicine Net, jika Anda mengalami kerusakan otak beberapa tanda akan muncul, bisa dari segi kognitif, perspepsi, fisik, atau perilaku/emosional.
Contoh tanda-tanda kerusakan otak yang mungkin terjadi, seperti:
Kesulitan memproses informasi
Kesulitan dalam mengungkapkan pikiran
Perubahan dalam penglihatan, pendengaran, atau indera peraba
Disorientasi spasial
Sakit kepala terus-menerus (persisten)
Kelelahan mental yang ekstrem
Mudah marah dan tidak sabaran
Emosi atau reaksi yang datar atau meningkat
Baca juga: Tanda-tanda Orang Memiliki Kerusakan Otak
Sementara itu, berikut sejumlah kebiasaan yang bisa menjadi penyebab kerusakan otak Anda, jika dilakukan terus-menerus:
Mengutip WebMD, kebiasaan kurang tidur mungkin disepelekan, tetapi bisa menyebabkan kerusakan otak.
Mungkin efeknya tidak akan Anda rasakan seketika, melainkan perlahan.
Kebiasaan buruk ini menyebabkan penyakit, seperti demensia atau penyakit Alzheimer.
Mengutip Cleveland Clinic, kebutuhan tidur manusia secara spesifik dibagi dalam 9 kategori, menurut National Sleep Foundation, yaitu:
Jika Anda sulit tidur, hindari alkohol, kafein, dan barang elektronik di malam hari.
Lalu, mulailah ritual tidur yang menenangkan, seperti:
Baca juga: Bahaya Ngelem, dari Kerusakan Otak hingga Mati Mendadak
Mengutip WebMD, mengonsumsi banyak hamburger, kentang goreng, keripik kentang, dan minuman ringan bisa memengaruhi otak Anda.
Makanan dan minuman siap saji atau kemasan ini mengecilkan bagian otak yang terkait dengan pembelajaran, ingatan, dan kesehatan mental.
Lebih baik Anda makan aneka buah beri, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau, untuk mencegah kerusakan otak dan fungsinya terjaga.
Penggunaan headphone/earbud volume tinggi perlu Anda waspadai karena bisa menjadi penyebab kerusakan otak.
Mengutip WebMD, menggunakan headphone/earbud volume tinggi dapat menghilangkan jaringan otak, terutama pada orang tua yang lebih rentan.
Hal ini mungkin karena otak Anda harus bekerja sangat keras untuk memahami suara lainnya di sekitar Anda, seperti suara klakson, orang lain berbicara dengan Anda, dan sebagainya.
Sehingga, saat itu otak menjadi tidak dapat menyimpan apa yang Anda dengar ke dalam ingatan dengan baik.
Selain itu, kebiasaan buruk ini dapat merusak pendengaran secara permanen hanya dalam 30 menit.
Disarankan tidak menyalakan volume headphone/earbud 60 persen lebih keras dari volume maksimum perangkat Anda.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Penyakit Otak yang Membahayakan
Mengutip WebMD, Malas bergerak dapat menjadi faktor mengurangi kebugaran serta kesehatan otak Anda.
Semakin lama Anda malas melakukan aktivitas fisik, semakin besar kemungkinan Anda menderita demensia.
Anda juga lebih mungkin terkena diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Anda tidak harus olahraga setiap hari dengan intensitas tinggi. Anda cukup melakukan olahraga sedang setidaknya 150 menit setiap pekannya.
Mengutip WebMD, makan berlebihan bahkan untuk jenis makanan yang bergizi tetap bisa mengganggu kesehatan otak Anda.
Otak Anda mungkin tidak dapat membangun jaringan koneksi yang kuat untuk membantu Anda berpikir dan mengingat.
Makan berlebihan dalam jangka panjang hingga Anda mungkin memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, ini dapat menyebabkan penyakit seperti:
Itu semuanya terkait dengan masalah otak.
Baca juga: 6 Kebiasaan Baik untuk Menurunkan Risiko Demensia pada Usia Muda
Mengutip Emedihealth, mengkonsumsi alkohol dan meorok rutin bisa menyebabkan kerusakan otak dan hati.
Alkohol yang masuk di dalam tubuh dipecah menjadi asetaldehida. Zat ini dapat mengganggu neurotransmiter di otak Anda.
Sehingga, akan menghambat transmisi sinyal otak dan menyebabkan aktivitas otak yang lamban, depresi, dan masalah lainnya.
Merokok juga menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan munculnya penyakit Alzheimer di kemudian hari.
Mengutip Emedihealth, narkoba (seperti mariyuana, kokain, dan heroin) memiliki sifat adiktif yang mengganggu serotonin dan dopamin.
Keduanya adalah bahan kimian penting di otak yang mengatur suasana hati.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba jangka panjang akan menyebabkan kerusakan otak.
Hal tersebut sering kali merusak bagian otak yang bertugas untuk memengaruhi pengambilan keputusan, konsentrasi, dan kemampuan kognitif.
Penyalahgunaan obat ini bahkan dapat memicu gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan.
Baca juga: 8 Kebiasaan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi yang Penting Diketahui
Mengutip Emedihealth, manusia ditakdirkan untuk menjadi makhluk sosial. Jika, kita berkembang dalam hubungan dan interaksi.
Tidak bersosialisasi atau menarik diri dari lingkungan dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakkan saraf dengan menurunkan kemampuan kognitif.
Selain itu, dapat membuat Anda berisiko mengalami depresi dan kecemasan, tanda umum dari kerusakan saraf.
Mengutip WebMD, jika Anda tidak mendapatkan cukup cahaya alami, Anda bisa mengalami depresi dan itu bisa memperlambat otak Anda.
Penelitian juga menunjukkan bahwa sinar matahari membantu menjaga kesehatan otak Anda bekerja dengan baik.
Mengutip Emedihealth, otak kita sebagian besar terdiri dari air.
Oleh karena itu, mengkonsumsi air putih sangat penting untuk tetap terhidrasi sepanjang hari yang membantu otak berfungsi lebih efisien serta membuat Anda segar dan energik lebih lama.
Menurut Kementerian Kesehatan, kita memiliki kebutuhan minum air putih sebanyak 8 gelas berukuran 230 ml atau total 2 liter per hari.
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Merusak Otak dari Zaman Modern
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.