Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Janin Tidak Aktif Bergerak seperti Biasanya?

Kompas.com - 03/12/2022, 14:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu ciri-ciri janin sehat dapat dikenali dari gerakan janin di dalam kandungan mulai trimester kedua kehamilan.

Tak pelak, banyak ibu hamil yang khawatir dan bertanya-tanya, kenapa janin tidak bergerak aktif seperti biasanya.

Untuk diketahui, setiap gerakan janin itu unik. Tidak ada patokan bakunya, berapa kali janin harus bergerak setiap hari. Namun, ada beberapa patokan gerakan janin yang normal.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Janin Sehat dan Normal dalam Kandungan

Dilansir dari PregnancyBirthBaby, ibu hamil biasanya merasakan janin mulai bergerak pada usia kehamilan 16 sampai 24 minggu.

Pada usia kehamilan 24 sampai 28 minggu, biasanya pola gerakan janin konsisten atau lebih ajek. Bayi dalam kandungan cenderung lebih aktif bergerak saat ibu hamil tidur, dan kurang aktif bergerak saat janin tidur.

Simak penjelasan penyebab janin tidak aktif bergerak seperti biasanya sampai kapan perlu waspada dengan kondisi ini.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Kenapa janin tidak aktif bergerak seperti biasanya?

Dilansir dari WhattoExpect, beberapa penyebab janin tidak aktif bergerak seperti biasanya bisa berasal dari:

  • Banyak beraktivitas sepanjang hari

Ketika ibu hamil sangat aktif, tanpa sengaja ibu hamil membuat gerakan mengayun-ngayunkan janin di dalam kandungan yang membuat janin tertidur. Saat tertidur, praktis janin tidak aktif bergerak. Selain itu, saat aktif ibu hamil juga kurang memperhatikan gerakan janin.

  • Baru saja berhubungan seks

Beberapa bayi di dalam kandungan ada yang cenderung sangat aktif selama ibu hamil berhubungan seks. Tapi, ada juga janin yang justru tertidur saat rahim berkontraksi ketika orgasme.

Baca juga: 5 Penyebab Janin Tidak Berkembang, Ibu Hamil Perlu Tahu

  • Janin masih terlalu kecil

Pada trimester kedua, terkadang ukuran janin masih terlalu kecil sampai gerakannya bisa dirasakan ibu hamil. Pada fase ini, gerakan janin juga belum konsisten. Jadi, bayi dalam kandungan masih bisa aktif bergerak pada suatu menit lalu banyak tidur dan minim bergerak di waktu lainnya.

  • Ruang pergerakan di rahim semakin sempit

Pada trimester kedua kehamilan, ruang pergerakan janin di rahim masih terbilang leluasa. Namun, ketika menginjak trimester ketiga, ruang pergerakan di rahim ini semakin sempit karena janin sudah tumbuh lebih besar. Perubahan ukuran ini terkadang juga terasa janin tidak aktif bergerak seperti biasanya.

  • Sebagian janin sudah masuk ke panggul

Menjelang persalinan, penyebab janin tidak aktif bergerak seperti biasanya bisa berasal dari posisi sebagian janin yang sudah masuk ke pinggul. Semakin posisi janin turun mendekati jalan lahir, gerakan janin juga bakal semakin berkurang.

Baca juga: 6 Dampak Anemia pada Ibu Hamil dan Janin di dalam Kandungan

Kapan perlu khawatir dengan gerakan janin berkurang?

Dari penjelasan di atas, kebanyakan penyebab gerakan janin berkurang bukanlah masalah kehamilan yang perlu diperhatikan.

Tapi, ibu hamil perlu waspada jika janin yang biasanya aktif bergerak, mendadak tidak bergerak selama beberapa waktu. Coba ibu hamil lebih waspada jika tidak ada 10 gerakan dalam dua jam selama trimester ketiga.

Terlebih jika ibu hamil sudah mencoba membangunkan janin yang tertidur dengan rebahan, minum minuman manis, atau lebih aktif bergerak.

Di beberapa kasus, alasan kenapa janin tidak bergerak aktif seperti biasanya bisa terjadi jadi karena cairan ketuban sedikit, cairan ketuban berlebihan, atau pasokan oksigen janin terganggu.

Baca juga: Berapa Kali Sebaiknya Melakukan USG saat Hamil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com