Perubahan pola makan yang drastis seringkali dapat mengakibatkan efek samping jangka pendek — seperti sembelit — karena saluran pencernaan Anda membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
"Jika Anda tidak makan banyak serat dan tiba-tiba mengonsumsi banyak serat, kemungkinan besar Anda akan mengalami beberapa gejala gastrointestinal yang tidak nyaman, seperti kembung dan gas," jelas Carli.
Makanan olahan yang tinggi natrium, serta diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat seperti diet ketogenik, juga menjadi penyebab buang air besar tidak teratur.
Menurut penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, makan terlalu banyak garam dapat menurunkan jumlah air dalam kotoran Anda, membuatnya lebih keras, dan lebih sulit untuk dikeluarkan.
Baca juga: Kenali Apa itu Gaslighting dan Bahayanya
Tingkat aktivitas fisik Anda mungkin menjadi alasan lain mengapa Anda tidak bisa buang air besar secara teratur.
Selain kehilangan kekuatan otot, penurunan kepadatan tulang, dan berkontribusi pada sirkulasi yang buruk, gaya hidup pasif juga meningkatkan terjadinya gerakan usus yang tidak teratur.
Hasil dari tinjauan literatur tahun 2019 yang diterbitkan dalam Jurnal Gastroenterologi Skandinavia menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi pengobatan yang praktis dan efektif untuk sembelit.
Olahraga juga dapat meningkatkan mikrobioma usus Anda. Misalnya, hasil studi tahun 2019 yang diterbitkan di Nutrients menunjukkan korelasi antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan kesehatan usus.
Untuk wanita sehat di atas usia 65 tahun, jalan cepat setiap hari membantu meningkatkan Bacteroides usus, jenis bakteri mikrobioma yang penting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.