Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2022, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Gatal-gatal yang dirasakan tidak melulu disebabkan oleh gigitan nyamuk, tetapi juga bisa disebabkan oleh tungau scabies.

Parahnya lagi, gatal-gatal karena scabies bisa ditularkan ke orang lain.

Baca juga: Mengenal Gejala Scabies dan Penyebabnya

Kenali apa itu scabies, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya berikut ini untuk menghindari penularan serta efek samping yang akan terjadi.

Apa itu scabies?

Melansir Mayo Clinic, scabies adalah rasa gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau yang bernama Sarcoptes scabei.

Tungau tersebut menggali ke dalam lapisan kulit sehingga menyebabkan rasa gatal yang akan semakin parah di malam hari.

Dikutip dari WebMD, rasa gatal yang muncul ketika terkena scavies disebabkan tungau yang bertelur dan menetaskan telur tersebut di dalam kulit penderita.

Scabies juga dijelaskan sebagai suatu penyakit menular, khususnya ketika terdapat kontak fisik dengan penderita.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Scabies dengan Bahan Alami

Gejala scabies

Menurut American Academy of Dermatology Association (AAD), tungau yang masuk ke dalam kulit tidak akan langsung menyebabkan rasa gatal dan biasanya perlu waktu sebelum timbul gejala scabies.

Gatal scabies dan gejala lainnya akan muncul sekitar sehari hingga empat hari setelah tungau menyerang kulit.

Untuk beberapa orang yang pernah mengalami scabies, gejala hanya akan muncul sekitar dua hingga enam minggu setelahnya.

Beberapa gejala scabies yang akan muncul, seperti:

  • Rasa gatal yang bertambah parah di malam hari sehingga menyebabkan tidur tidak nyenyak
  • Ruam pada kulit yang biasanya membentuk garis, benjolan, atau terlihat bersisik seperti eksim pada beberapa orang
  • Luka yang diakibatkan oleh rasa gatal atau infeksi.

Baca juga: Scabies

Penyebab scabies

Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab scabies adalah tungau berukuran kecil dan memiliki delapan kaki.

Tungau betina ini akan menggali ke dalam permukaan kulit dan membuat lorong untuk menetaskan telurnya.

Telur tersebut akan menetas dan larva tungau akan naik ke permukaan kulit yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya atau ke orang lain melalui kontak fisik.

Rasa gatal kemudian akan muncul sebagai bentuk reaksi alergi terhadap tungau, telurnya, dan kotorannya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com