KOMPAS.com - Kebanyakan ibu hamil tentunya berharap kehamilannya sehat dan tanpa disertai komplikasi.
Salah satu indikator atau tanda kehamilan yang sehat ditunjukkan dengan berat badan normal ibu hamil.
Apabila laju kenaikan berat badan ibu hamil seret atau berlebihan, calon ibu dan janin di dalam kandungan berisiko mengalami beragam masalah kesehatan.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Janin Sehat dan Normal dalam Kandungan
Dilansir dari Kementerian Kesehatan, kenaikan berat badan ibu hamil yang berlebihan berisiko menyebabkan bayi besar sampai hipertensi kehamilan atau preeklamsia.
Sedangkan kenaikan berat badan ibu hamil yang terlalu sedikit juga bisa mengganggu tumbuh kembang janin sampai menyebabkan anemia pada ibu hamil.
Simak penjelasan berat badan ideal ibu hamil berikut faktor yang memengaruhinya berikut ini.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Menurut panduan Buku Kesehatan Ibu dan Anak, besarnya berat badan normal ibu hamil tergantung indeks massa tubuh (IMT) sesaat sebelum hamil.
Cara menghitung IMT yakni berat badan dalam satuan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter (tinggi badan dikali tinggi badan dalam satuan meter).
Berikut kenaikan berat badan normal ibu hamil berdasarkan IMT sesaat sebelum hamil:
Jika Anda merasa tidak masuk dalam hitungan berat badan normal ibu hamil di atas, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau bidan yang menangani.
Baca juga: 5 Penyebab Janin Tidak Berkembang, Ibu Hamil Perlu Tahu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.