Obat ini contohnya:
- Aclidinium (Tudorza)
- Arformeterol (Brovana)
- Formoterol (Foradil, Perforomist)
- Glikopirolat (Seebri Noehaler, Lonhala Magnair)
- Indacaterol (Arcapta)
- Olodaterol (Striverdi Respimat)
- Revefenasin (Yupelri)
- Salmeterol (Serevent)
- Tiotropium (Spiriva)
- Umeclidinium (Incruse Ellipta)
Efek samping dari bronkodilator long action meliputi:
- Mulut kering
- Pusing
- Kejang
- Pilek
- Tenggorokan iritasi atau gatal
- Sakit perut
- Pandangan yang kabur
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Ruam atau bengkak sebagai bentuk reaksi alergi
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Penyakit Paru-paru Kronis Agar Tidak Semakin Parah
Kortikosteroid adalah obat penyakit paru-paru bekerja dengan mengurangi pembengkakan di jalan nafas.
Obat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:
Steroid inhalasi
Steroid inhalasi termasuk budesonide (Pulmicort Flexhaler) dan fluticasone (Flovent HFA).
Efek samping steroid inhalasi termasuk:
- Suara serak
- Sakit
- Infeksi mulut atau tenggorokan
Steroid oral
- Obat steroid oral, seperti:
- Deksametason
- Hidrokortison (Cortef)
- Metilprednisolon (Medrol)
- Prednisolon (Flo-Pred, Millipred, Prelon, Pediapred, Veripred)
- Prednison (Deltason, Orasone, Pred Cair, Prednison Intensol, Rayos)
Efek samping steroid oral meliputi:
- Penambahan berat badan
- Memar
- Tekanan darah tinggi
- Pembengkakan di pergelangan kaki atau kaki
- Osteoporosis
- Katarak
- Perubahan suasana hati
- Kelemahan otot
- Gula darah lebih tinggi
- Peningkatan risiko infeksi
Efek samping obat untuk penyakit paru-paru steroid oral lebih serius, sehingga biasanya dokter hanya meresepkan untuk jangka pendek.
Baca juga: Kenali Penyakit Paru-paru Kronis pada Bayi Prematur
Obat kombinasi adalah kombinasi dari obat jenis bronkodilator dan kortikosteroid.
Obat ini direkomendasikan untuk penderita penyakit paru-paru yang mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas.
Obat kombinasi ini meliputi:
- Flutikason dan vilanterol (Breo Ellipta)
- Fluticasone, umeclidinium, dan vilanterol (Trelegy Ellipta)
- Formoterol dan budesonide (Symbicort)
- Salmeterol dan flutikason (Advair HFA, Advair Diskus)
Inhaler yang mengandung lebih dari satu jenis bronkodilator meliputi:
- Aclidinium dan formoterol (Duaklir Pressair)
- Albuterol dan ipratropium (Combivent Respimat)
- Formoterol dan glikopirrolat (Bevespi Aerosphere)
- Glycopyrrolate dan indacaterol (Utibron)
- Olodaterol dan tiotropium (Stiolto Respimat)
- Umeclidinium dan vilanterol (Anoro Ellipta)
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Paru-paru
-
Inhibitor fosfodiesterase-4
Inhibitor fosfodiesterase-4 termasuk obat roflumilast (Daliresp).