Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Obat untuk Penyakit Paru-paru dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 16/12/2022, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah obat tersedia untuk mengobati penyakit paru-paru yang biasa berlangsung jangka panjang (kronis).

Mengutip WebMD, penderita penyakit paru-paru mungkin perlu mengkonsumsi 2-3 jenis untuk mengatasi gejalanya.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Menurut American Lung Association, jika Anda mengkonsumsi obat yang tepat pada waktu yang tepat, bisa membantu Anda untuk:

  • Bernapas lebih baik
  • Melakukan aktivitas harian lebih banyak dari pada orang sakit lainnya
  • Meringankan atau menurunkan risiko gejala yang memburuk atau eksaserbasi

Namun, beberapa obat untuk penyakit paru-paru ini memiliki efek samping yang perlu diperhatikan.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Peringatan Penyakit Paru-paru

Daftar obat untuk penyakit paru-paru

Berikut obat untuk penyakit paru-paru beserta efek sampingnya:

  • Bronkodilator short action

Mengutip Healthline, obat-obatan bronkodilator membantu otot-otot di sekitar saluran udara menjadi rileks atau terbuka, sehingga Anda dapat bernapas dengan lebih mudah.

Dokter mungkin meresepkan bronkodilator short action untuk situasi darurat atau untuk pertolongan cepat sesuai kebutuhan.

Bronkodilator short action, meliputi:

  • Albuterol (Proair HF, Ventolin HFA)
  • Levalbuterol (Xopenex)
  • Ipratropium (Atrovent HFA)
  • Albuterol/ipratropium (Combivent Respimat)

Efek samping dari obat bronkodilator jangka pendek, meliputi:

  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Batuk

Efek samping obat untuk penyakit paru-paru jenis ini relatif ringan dan bisa hilang seiring waktu.

Ada pun efek samping lainnya, seperti

  • Tremeor
  • Gugup
  • Detak jantung cepat

Jika Anda sudah memiliki masalah jantung, Anda perlu memberi tahu dokter dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Baca juga: Ciri-ciri Penderita Penyakit Paru-paru Kronis hingga Akhir Kehidupan

  • Bronkodilator long action

Bronkodilator long action adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit paru-paru dalam jangka waktu yang lebih lama.

Biasanya obat untuk penyakit paru-paru ini diminum sekali atau dua kali sehari menggunakan inhaler atau nebulizer.

Obat ini tidak bekerja secara bertahap untuk membantu melegakan pernapasan. Obat ini tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam situasi darurat.

Obat ini contohnya:

  • Aclidinium (Tudorza)
  • Arformeterol (Brovana)
  • Formoterol (Foradil, Perforomist)
  • Glikopirolat (Seebri Noehaler, Lonhala Magnair)
  • Indacaterol (Arcapta)
  • Olodaterol (Striverdi Respimat)
  • Revefenasin (Yupelri)
  • Salmeterol (Serevent)
  • Tiotropium (Spiriva)
  • Umeclidinium (Incruse Ellipta)

Efek samping dari bronkodilator long action meliputi:

  • Mulut kering
  • Pusing
  • Kejang
  • Pilek
  • Tenggorokan iritasi atau gatal
  • Sakit perut
  • Pandangan yang kabur
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Ruam atau bengkak sebagai bentuk reaksi alergi

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Penyakit Paru-paru Kronis Agar Tidak Semakin Parah

  • Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat penyakit paru-paru bekerja dengan mengurangi pembengkakan di jalan nafas.

Obat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Steroid inhalasi

Steroid inhalasi termasuk budesonide (Pulmicort Flexhaler) dan fluticasone (Flovent HFA).

Efek samping steroid inhalasi termasuk:

  • Suara serak
  • Sakit
  • Infeksi mulut atau tenggorokan

Steroid oral

  • Obat steroid oral, seperti:
  • Deksametason
  • Hidrokortison (Cortef)
  • Metilprednisolon (Medrol)
  • Prednisolon (Flo-Pred, Millipred, Prelon, Pediapred, Veripred)
  • Prednison (Deltason, Orasone, Pred Cair, Prednison Intensol, Rayos)

Efek samping steroid oral meliputi:

  • Penambahan berat badan
  • Memar
  • Tekanan darah tinggi
  • Pembengkakan di pergelangan kaki atau kaki
  • Osteoporosis
  • Katarak
  • Perubahan suasana hati
  • Kelemahan otot
  • Gula darah lebih tinggi
  • Peningkatan risiko infeksi

Efek samping obat untuk penyakit paru-paru steroid oral lebih serius, sehingga biasanya dokter hanya meresepkan untuk jangka pendek.

Baca juga: Kenali Penyakit Paru-paru Kronis pada Bayi Prematur

  • Obat kombinasi

Obat kombinasi adalah kombinasi dari obat jenis bronkodilator dan kortikosteroid.

Obat ini direkomendasikan untuk penderita penyakit paru-paru yang mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas.

Obat kombinasi ini meliputi:

  • Flutikason dan vilanterol (Breo Ellipta)
  • Fluticasone, umeclidinium, dan vilanterol (Trelegy Ellipta)
  • Formoterol dan budesonide (Symbicort)
  • Salmeterol dan flutikason (Advair HFA, Advair Diskus)

Inhaler yang mengandung lebih dari satu jenis bronkodilator meliputi:

  • Aclidinium dan formoterol (Duaklir Pressair)
  • Albuterol dan ipratropium (Combivent Respimat)
  • Formoterol dan glikopirrolat (Bevespi Aerosphere)
  • Glycopyrrolate dan indacaterol (Utibron)
  • Olodaterol dan tiotropium (Stiolto Respimat)
  • Umeclidinium dan vilanterol (Anoro Ellipta)

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Paru-paru

  • Inhibitor fosfodiesterase-4

Inhibitor fosfodiesterase-4 termasuk obat roflumilast (Daliresp).

Roflumilast adalah pil yang melemaskan jalan napas dan mengurangi pembengkakan. Orang dengan penyakit paru-paru obstruktif kronis parah dapat meminumnya untuk mengurangi kekambuhan.

Efek samping obat untuk pennyakit paru-paru ini meliputi:

  • Penurunan berat badan
  • Diare
  • Mual
  • Pusing
  • Kejang otot
  • Sakit punggung
  • Pusing
  • Sakit kepala

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Paru-paru, Termasuk Kelelahan Ekstrem

  • Teofilin

Teofilin adalah obat untuk penyakit paru-paru yang akan membantu meningkatkan pernapasan dan mencegah episode yang memburuk.

Saat Anda meminumnya, Anda perlu memastikan dosisnya. Terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping yang buruk.

Efek samping yang serius seperti:

  • Mual ekstrim
  • Muntah
  • Detak jantung tidak teratur
  • Kejang

Baca juga: 11 Cara Meringankan Gejala Penyakit Paru-paru yang Harus Diperhatikan

  • Antibiotik

Dokter Anda mungkin akan meresepkan antibiotik, jika Anda mengalami infeksi pernapasan akibat bakteri, seperti bronkitis atau pneumonia. Infeksi ini dapat memperburuk penyakit paru-paru Anda.

Jika Anda sering mengalami PPOK meskipun Anda menggunakan bronkodilator dan steroid, dokter Anda mungkin merekomendasikan penggunaan antibiotik yang disebut azitromisin (Zithromax) secara teratur untuk menguranginya.

Efek samping penggunaan obat untuk penyakit paru-paru ini, seperti:

  • Diare
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sakit perut
  • Muntah

Baca juga: 8 Cara Mengobati Penyakit Paru-paru yang Perlu Diketahui

  • Obat mukoaktif

Penyakit paru-paru kronis dapat meningkatkan kadar lendir dalam organ vital ini.

Obat mukoaktif membantu mengurangi atau mengencerkan lendir, sehingga Anda dapat lebih mudah mengeluarkan lendir.

Obat ini contohnya:

  • Karbosistein
  • Erdosteine
  • N-asetilsistein

Efek samping dari obat untuk penyakit paru-paru ini meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut

Tidak ada obat "terbaik" untuk semua orang. Obat penyakit paru-paru untuk Anda akan menyesuaikan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan, yang mungkin bisa berbeda untuk orang lain.

Baca juga: 12 Makanan untuk Mencegah Penyakit Paru-paru yang Baik Dikonsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau