KOMPAS.com - Gigitan ular dapat diatasi dengan obat-obatan, tindakan medis tertentu, dan secara alami.
Sebagaimana diketahui, orang yang terkena gigitan ular baik yang berbisa ataupun tidak tentu mengalami syok, panik, dan ketakutan.
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), efek gigitan ular juga menyebabkan gejala berupa:
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kita Digigit Ular?
Orang yang terkena gigitan ular perlu membasuh area luka dengan air hangat dan tutupi menggunakan perban, namun jangan terlalu rapat.
Pasien yang digigit ular juga perlu segera menghubungi layanan kesehatan untuk mendapat bantuan atau pertolongan medis.
Ketika pasien gigitan ular tiba di rumah sakir, dokter kemungkinan akan merawat gejala yang paling mengancam jiwa, seperti mengatasi sesak napas.
Kemudian, dokter atau tenaga kesehatan akan meresepkan beberapa obat berikut guna mengatasi gigitan ular:
Antivenom merupakan sejenis obat yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan antivenom, orang yeng terkena gigitan ular dapat terhindar dari kematian organ tertentu atau meninggal dunia.
Antivenom mungkin dapat menyebabkan efek samping berupa reaksi alergi atau syok anafilaktik yang mengancam jiwa.
Selain itu, antivenom juga menyebabkan demam, nyeri sendir, gatal, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan dalam 5-10 hari terapi.
Baca juga: Ini Cara Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular yang Tepat Menurut Ahli
Dokter atau nakes lainnya akan segera membersihkan luka ketika pasien gigitan ular tiba di UGD.
Tindakan pembersihan luka juga memungkinan dokter untuk menemukan taring ular yang patah.
Kemudian, dokter bisa memebrikan suntikan tetanus untuk korban gigitan ular, terlebih jika pasien belum mendapat imunisasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Antibiotik dapat membunuh atau mencegah pertumbuhan bakteri di area tubuh yang terkena gigitan ular.
Selain itu, obat antibiotik juga membantu mencegah infeksi akibat digigit ular.
Prosedur pembedahan atau operasi sebenarnya jarang dilakukan untuk mengatasi gigitan ular.
Pembedahan mungkin direkomendasikan oleh dokter apabila obat-obatan belum berhasil mengatasi gigitan ular.
Dilansir dari WebMD, dokter atau ahli bedah mungkin perlu melakukan prosedur bedah yang disebut fasiotomi dengan memotong kulit yang terkena gigitan ular.
Prosedur ini dapat meredakan pembengkakan dan nyeri tajam, terutama pada lengan atau tungkai.
Baca juga: Digigit Kucing, Apakah Berbahaya?
Rasa sakit, nyeri setelah digigit ular dapat juga disembuhkan secara alami. Namun, sebelum mencobanya Anda tetap harus ke rumah sakit dan melakukan perawatan medis sesuai anjuran dokter.
Dilansir dari Draxe, berikut beberapa perawatan alami untuk meredakan gigitan ular:
Seseorang yang digigit ular kerap mengalami syok dan trauma. Anda bisa menggunakan beberapa tetes minyak esensial lavender di belakang telinga atau dihirup langsung dari botol untuk menenangkan diri.
Tea tree oil merupakan pembersih bakteri alami yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri pada area yang digigit ular.
Bungkus luka dengan perban bersih yang ditetesi tea tree oil, tetapi jangan terlalu rapat.
Pasien yang digigit ular juga perlu menelpon rumah sakit dan mengikuti instruksi dari nakes terkait cara menutup luka gigitan ular yang tepat.
Minyak kelapa dapat melawan bakteri, virus, dan parasit. Anda dapat mengoleskan sedikit minyak kelapa pada area yang digigit ular dan balut untuk mempercepat pemulihan.
Tubuh yang terkena racun ular berbisa dapat mengalami peradangan (membengkak) dan nyeri selama berhari-hari atau berbulan-bulan, bahkan setelah berobat.
Untuk mengatasi rasa sakit tersebut, pasien gigitan ular tidak berbisa dapat mengonsumsi kunyit atau suplemen yang mengandung rempah-rempah tersebut.
Diketahui, kunyit memiliki sifat anti-inflamasi atau bisa mencegah dan mengurangi peradangan.
Namun, apabila Anda mengalami gigitan ular berbisa, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar gejala keracunan segera ditangani.
Baca juga: 5 Gejala Awal Digigit Tomcat, Beda dari Gejala Herpes Kulit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.