KOMPAS.com - Setiap orang bisa merasakan patah hati dan tidak selalu berkaitan dengan hubungan percintaan.
Patah hati bisa membuat seseorang merasa sangat sedih sehingga terkadang mengganggu kesehatan mental serta fisik.
Ketahui apa itu sindrom patah hati, gejala, serta penyebabnya berikut ini.
Baca juga: Kenali Apa itu Sindrom Patah Hati dan Penyebabnya
Dilansir dari WebMD, sindrom patah hati atau broken heart syndrome adalah suatu kondisi yang memiliki gejala mirip dengan serangan jantung, seperti nyeri di dada dan napas pendek.
Namun perbedaannya, sindrom patah hati disebabkan oleh kejadian tertentu, dan bukan karena penyumbatan arteri.
Dilansir dari Mayo Clinic, sindrom patah hati memiliki beberapa nama lain, seperti:
Menurut Mayo Clinic, sindrom patah hati hanya akan menyerang salah satu bagian jantung sehingga akan mengganggu kerja jantung untuk memompa darah.
Bagian jantung yang lain tetap bekerja seperti biasanya meskipun terkadang bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Baca juga: 15 Efek Buruk Stres untuk Kesehatan dan Cara Mencegahnya
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala sindrom patah hati bisa dirasakan beberapa saat setelah mengalami kejadian yang memicu rasa stres.
Gejala yang muncul disebabkan oleh produksi hormon stres yang menyerang otot jantung sehingga memicu gejala yang mirip dengan serangan jantung.
Beberapa gejala sindrom patah hati yang muncul, seperti:
Menurut Cleveland Clinic, selain gejala yang dialami tersebut, akan muncul komplikasi yang lebih parah meskipun jarang terjadi.
Baca juga: 6 Cara Meditasi bagi Pemula untuk Menurunkan Stres
Dilansir dari Cleveland Clinic, masih belum diketahui apa penyebab pasti dari sindrom patah hati.
Namun, para peneliti percaya bahwa kejadian yang memicu rasa stres bisa menjadi penyebab sindrom patah hati.
Beberapa penyebab sindrom patah hati yang berkaitan dengan mental, seperti: