Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2023, 10:31 WIB

Jadi, tujuan perilaku intimidasi mereka adalah untuk meningkatkan harga diri dengan mengorbankan orang lain.

Baca juga: Dampak Bullying di Tempat Kerja yang Harus Diwaspadai

Namun, iri hati adalah hasrat yang seolah tidak bisa dikenyangkan dengan perilaku bullying. Pelaku sebenarnya tidak pernah merasa puas atau harga dirinya melonjak setelah melukai orang lain.

Pada akhirnya, pelaku bullying memerlukan terapi dengan psikolog atau psikiater untuk mengatasi kecemburuannya terhadap hal-hal yang dimiliki orang lain dan demi lebih menghargai dirinya sendiri.

  • Pelaku bully memiliki sifat kompetitif dan perfeksionis

Rasa iri juga bisa dipicu oleh persaingan atau kompetisi. Anak-anak dapat menjadi kompetitif di semua bidang kehidupan, termasuk hubungan antar individu, dengan nilai di sekolah, atau status.

Dilansir dari Verywell Family, anak-anak kompetitif dan perfeksionis, biasanya iri kepada orang lain yang tampaknya memiliki kemampuan lebih.

Mereka tidak bisa mentolerir kesuksesan orang lain karena itu membuat mereka merasa rendah diri atau kurang sempurna. Akibatnya, mereka melakukan intimidasi.

Tujuan di balik perilaku bullying yang mereka lakukan adalah untuk menghilangkan persaingan atau menemukan cara untuk mencapai target yang diinginkan.

Mereka meyakini bahwa dengan meremehkan kesuksesan orang lain, pada gilirannya akan membuat diri merasa lebih baik.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Mengalami Bullying

Rasa iri hati yang bisa disebabkan karena beberapa alasan dapat membuat si kecil berpotensi menjadi pelaku bullying atau intimidasi terhadap orang lain.

Karena itu, orangtua yang melihat anak-anaknya bergumul dengan rasa iri, tetap perlu memvalidasi perasaan tersebut lalu membantu mencari cara untuk mengatasinya.

Pertama-tama, bantu dia menemukan penyebab rasa iri, kemudian berikan beberapa solusi untuk mengatasi perasaannya. Misalnya, ubah rasa cemburu atau iri sebagai motivasi agar lebih gigih untuk mencapai goals-nya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+