"Sepanjang pandemi, pengujian, dan pengurutan (genom SARS-CoV-2) membantu kami melacak penyebaran dan pengembangan varian Covid-19 baru," ujar Tedros.
Namun sejak puncak gelombang Omicron, jumlah urutan genom SARS-CoV-2 yang dibagikan dari seluruh dunia telah turun lebih dari 90 persen.
Jumlah negara yang berbagi data Covid-19 ini telah juga berkurang sepertiganya.
Pemimpin WHO ini memahami berbagai negara tidak dapat mempertahankan tingkat pengujian dan pengurutan yang sama seperti yang mereka lakukan selama puncak Omicron.
Namun, kerja sama antarnegara di dunia untuk pengurutan genom SARS-CoV-2 diperlukan.
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Vaksin Covid-19 Anak 6 Bulan, Berapa Dosisnya?
"Pengurutan tetap penting untuk mendeteksi dan melacak kemunculan serta penyebaran varian baru, seperti XBB.1.5," terang pemimpin WHO ini.
"Kami mendesak semua negara yang sekarang mengalami penularan Covid-19 secara intensif untuk meningkatkan pengurutan dan berbagi urutan tersebut," imbuhnya.
Menurutnya, uratan genom Covid-19 adalah investasi untuk pengujian, pelacakan, dan pemberian perawatan kesehatan yang tepat.
Sementara itu, ia juga menghimbau semua negara untuk menegakkan program vaksinasi penuh pada kelompok yang paling berisiko, seperti orang tua.
"Kami terus mengimbau semua orang untuk mengambil tindakan pencegahan Covid-19 untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Anda mungkin tidak mati karena penyakit ini, tetapi Anda bisa memberikannya kepada orang lain," pungkasnya.
Baca juga: Kenali Apa itu Hiposmia, Gejala Covid-19 Baru yang Banyak Dikeluhkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.